Sabtu, 10 Desember 2016

Kisah Waria Dancer Yang Dibayar Rp 20 Ribu Tiap Tampil

 TRIBUN-BALI.COM, MAKASSAR - Menjadi wanita pria atau waria pilihan hidup bagi Faezal Husain yang oleh teman-temannya biasa disapa Amae, meski sulit diterima orang lain.

Anggota Kerukunan Waria Makassar ini menceritakan kisah getir hidupnya mendapat diskriminasi dari lingkungan, namun diterima keluarga sepenuhnya.

Anak ketiga dari delapan bersaudara ini mengaku seluruh keluarganya mengetahui dan mendukung dirinya sebagai waria.

"Ibu saya 100 persen mendukung, ayah dan saudara-saudara saya juga oke-oke saja. Mereka mengerti keadaan saya sebagai seorang waria," kata Amae dalam diskusi antidiskriminasi terhadap Waria, Kamis (12/5/2016).

Sejak SMA ia mengalami dirinya sebagai waria dan tanpa ragu menjelaskan kepada kedua orangtuanya soal pilihan yang ia ambil bukanlah sesuatu negatif.

"Saya mengisi acara-acara hiburan seperti menjadi dancer. Yah dikasih Rp 20 ribu atau Rp 50 ribu membuat orangtua saya senang," cerita Amae.

Ia tercatat sebagai mahasiswa semester lima di sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Makassar.

Awal memilih menjadi waria, ia memanjangkan rambut, berpakaian seperti kebanyakan wanita pada umumnya.

"Saya dulu berpenampilan seperti perempuan, tapi orangtua saya minta saya mengubah penampilan saya menjadi seperti laki-laki, tapi saya tetap boleh jadi seorang waria," ungkap dia.

Sekertaris Kerukunan Waria Makassar ini berujar, menjadi waria bukanlah sesuatu yang ia buat-buat, melainkan muncul dalam dirinya sendiri.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search