Seorang pilot bernama Frederick Valentich berusia 20 tahun, yang menerbangkan Cessna 182L, dilaporkan hilang saat terbang melintasi Selat Bass, di antara Pulau Tasman dan Australia, pada 21 Oktober 1978.
Menurut laporan, sesaat menjelang hilang, muncul sebuah objek terbang yang tidak teridentifikasi (UFO) di dekat pesawat yang diterbangkan oleh Valentich.
Menurut rekam komunikasi antara Valentich dengan ATC (air traffic control), pilot muda itu melaporkan tengah diikuti oleh sebuah pesawat lain. Namun, ATC menyebut kepadanya bahwa tidak ada pesawat lain selain Cessna 182L yang diterbangkan oleh Valentich.
Namun Valentich bersikeras melihat pesawat tersebut. Ia juga menyebut bahwa objek yang tidak teridentifikasi yang mengikutinya itu memiliki 4 lampu pendaratan di bagian kaki pesawat.
Tak lama kemudian, benda terbang itu melintas di atas pesawat Valentich dengan jarak sekitar 300 meter, melakukan manuver orbit di atas Cessna 182L-nya, sambil menyinarinya dengan cahaya.
Saat kejadian tersebut, ATC meminta agar pemuda 20 tahun itu melakukan identifikasi atas UFO tersebut. Valentich merespons dengan mengatakan, "Itu bukan pesawat," sebelum transmisinya dengan ATC mendadak terganggu dengan suara benturan dan gesekan benda metal.
Beberapa detik kemudian, transmisi Valentich dengan ATC terputus. Sejak itu, pilot 20 tahun dan pesawat Cessna 182L tersebut, tak pernah terlihat lagi.
Menurut teori yang dijelaskan oleh pensiunan pilot AU Amerika Serikat James McGaha dan penulis Joe Nickell, hilangnya Valentich murni disebabkan karena kecelakaan tunggal. Mereka menilai bahwa pemuda 20 tahun itu minim pengalaman, mengalami disorientasi dan ilusi penerbangan, lepas kendali, dan kemudian jatuh di lautan. Sementara cahaya yang dilihat olehnya merupakan pancaran sinar Venus, Mars, Mercurius, atau bintang Antares.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar