Arah - Mencari rezeki memang sudah menjadi suatu keharusan untuk dapat menyambung hidup. Demi rupiah, sebagian orang pergi merantau untuk mengadu nasib di kota orang. Tak jarang pula yang rela tidak pulang ke kampung halaman, bahkan saat hari rayaIdul Fitri tiba.
Sebut saja Yapan (33), seorang penyedia jasa reparasi remote control dan mainan yang tahun ini berlebaran seorang diri di rantau, jauh dari keluarga besarnya di Sumatera. Ia mengaku bertahan untuk menimbun pundi-pundi rupiahnya selam libur lebaran berlangsung.
"Sayang kalau pulang, lebaran gini membludak, banyak yang service juga," ujarnya di Pasar Gombrong, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (28/6).
Baca Juga: Sayang Anak, Orangtua Ajak Anak Beli Mainan di Pasar Gembrong
Kedatangan Obama Tak Ganggu Operasional Tempat Wisata di Yogya
Pria yang memang belum berkeluarga ini mengaku sudah 2 tahun tidak pulang ke tanah kelahirannya.
"Sudah 2 tahun, alhamdulillah kemarin orangtua sempat ke sini. Tapi pas Idul Fitri mereka pulang, jadi nggak ketemu," terangnya.
Tidak pulangnya Yapan dan adiknya Pedro bukan tanpa alasan. Selama libur lebaran ia mampu meraih omset hingga jutaan rupiah dalam sehari, beberapa kali lipat dari penghasilannya sehari-hari yang biasanya hanya ratusan ribu rupiah per hari.
Senada dengan Yapan, Kanipah (42), seorang penjual minuman juga memanfaatkan momen lebaran ini untuk berjualan ketimbang pulang. Menjajakan minuman di kawasan pasar Gembrog membuat ia sejenak lupa akan laranya tahun ini tidak berlebaran di kampungnya di Cirebon.
"Lumayan sih, lebaran aja sih ini, nggak setiap hari," terangnya.
Kanipah mengaku bahwa ia sudah tidak mudik selama tujuh tahun. Betapa tidak, sekali mudik ia harus merogoh kocek dalam-dalam untuk ongkos dirinya, suami, dan enam orang anaknya.
"Ongkos satu orang ke Cirebon itu Rp200-300 ribu sekali jalan," paparnya.
Oleh karena itu, di masa libur lebaran ini ia memilih untuk berjualan minuman. Sebab dengan begini ia bisa membantu suami yang bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah perumahan yang gajinya hanya cukup untuk makan sehari-hari.
"Udah dua hari jualan dapet Rp300 ribu, lumayanlah buat jajan aja. Gajinya (suami) kayak nggak pantes sama yang di sana. Umumnya ada THR, nggak dikasih THR," ungkapnya. (Dini Afrianti)
Video Trending Pilihan Redaksi
[embedded content]
----
#Jakarta #Libur Lebaran #Pedagang Kaki Lima (PKL) #Idul Fitri 2017 #Idul Fitri 1438 H #Mudik Lebaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar