Senin, 21 Agustus 2017

OKEZONE FILES: Kisah Pak Harto Ajak Manfaatkan Pekarangan Rumah, Tanam Kecipir hingga ...

JIKA kita kilas balik ke masa kepemimpinan Presiden Soeharto, ada kisah menarik dalam peringatan Hari Pangan Sedunia ke-12 di Dusun Merce, Desa Selat, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, pada 15 Oktober 1992. Kala itu Pak Harto mengajak masyarakat memaksimalkan pekarangan rumah untuk ditanami tanaman berguna agar mengatasi kesulitan makanan.

Apabila tak memiliki pekarangan, bisa menggunakan pot atau kaleng yang diisi tanah. Selain menanam, masyarakat juga bisa memelihara ikan atau hewan ternak lainnya.

BERITA REKOMENDASI

"Kalau tidak bisa, peliharalah kambing untuk diambil susunya. Kalau sulit, ya pelihara ayam. Kalau ayam tidak bisa, peliharalah kelinci. Kalau kelinci tidak bisa, ya marmut," ujar Presiden Soeharto di depan para anggota PKK dari seluruh Indonesia, di Lombok Barat, sebagaimana dikutip dari buku 'Sisi Lain Istana' karya J Osdar, Senin (21/8/2017).

Presiden Soeharto juga meminta masyarakat memberi ruang di pekarangan untuk tanaman yang menghasilkan gizi dan protein. Sebut saja, lanjut Pak Harto, tanaman kecipir, kacang panjang, atau singkong.

"Misalnya tanaman kecipir, itu gizinya tinggi. Kalau tidak kecipir, ya daun kacang panjang atau daun singkong. Itu makanan bergizi yang tidak harus dibeli dengan harga mahal dari luar negeri," ungkap Presiden Soeharto yang didampingi Ibu Tien.

Lebih lanjut lagi, Presiden Soeharto mengajak rakyat Indonesia juga memanfaatkan musim yang berlangsung. Ia bahkan memberi contoh saat banyaknya entug atau ulat yang sudah berubah menjadi kepompong agar dimaksimalkan. "Misalnya pada musim entug, itu makanan bergizi," tuturnya.

Sebagai seorang anak dari petani, Pak Harto memang sangat mahir jika membahas tentang tanaman dan pangan. Apalagi, tanaman yang berpotensi tumbuh dan bisa dijadikan bahan makanan di Tanah Air. "Saya sejak kecil jarang makan protein hewani atau daging. Saban hari saya makan tempe. Protein tempe ini yang mencerdaskan otak saya," ceritanya.

(han)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search