Sabtu, 07 Oktober 2017

Kisah Kapolsek Menyamar Jadi PSK, Kaget Mucikarinya adalah Biduan Dangdut yang Sering ...

TRIBUNNEWS.COM, PATI - Laporan masyarakat tentang dugaan adanya bisnis prostitusi yang mempekerjakan gadis di bawah umur menggugah hati nurani Ajun Komisaris Polisi Rochana Sulistyaningrum (50) untuk berupaya terjun langsung membuktikan kebenarannya.

Kapolsek Wedarijaksa Kabupaten Pati, Jawa Tengah, ini bahkan mengatur strategi sendiri hingga nekat tak menginformasikan kepada anggotanya perihal rencana penyamarannya melamar pekerjaan sebagai pekerja seks komersial (PSK) di warung kopi Kuro-Kuro" di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa.

"Geram rasanya mendengar laporan masyarakat jika ada maksiat, terutama yang melibatkan anak-anak. Apalagi saya punya anak dua," tutur Rochana saat berbincang dengan Kompas.com di ruang kerjanya, Jumat (6/10/2017).

Dijelaskan Rochana, sepekan sebelum penggerebekan polisi di warung kopi Kuro-Kuro, ia bergerak sendiri menelusuri bisnis esek-esek terselubung itu.

Dengan mengendarai sepeda motor, Rochana yang berpakaian preman mulai bertanya-tanya kepada warga sekitar.

"Izinnya sih warung kopi dan bagian depan bangunan digunakan untuk jualan kopi dan makanan. Warga pahamnya jika itu warung kopi. Pemiliknya cukup rapi mengelabuhi karena hanya orang tertentu yang bisa menikmati bisnis esek-eseknya itu," kata Rochana yang empat kali mengantongi penghargaan sebagai kapolsek terbaik di Pati.

Sehari sebelum penyergapan, wanita berhijab itu kemudian memutuskan untuk menyaru supaya bisa bercengkerama dengan orang yang ada di dalam warung kopi Kuro-Kuro.

Untuk memuluskan penyamarannya itu, ia lantas mempercantik diri serta mengajak seorang anggotanya, Bripda Mira Indah Cahyani (21).

"Mira, kamu jangan pulang dulu, nanti malam ada kegiatan. Tolong kamu jangan bilang anggota lain. Sore ini saya mandi di kantor dan selanjutnya antar saya ke salon," kata Rochana menirukan instruksinya saat itu.

Rochana kemudian menyampaikan perihal rencana penyamaran itu kepada Mira.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search