Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK- Ada banyak tantangan yang dilalui YPKK selama 16 tahun hadir di tengah-tengah masyarakat, begitu pula suka duka yang dialami para tim yang terjun ke lapangan.
Satu diantaranya adalah Hadi Arfandi sebagai tim lapangan yang selalu turun ke lokasi jika terjadi kebakaran.
Selama 16 tahun YPKK berdiri, selama itulah dia turut serta dalam kegiatan kemanusiaan ini.
"Jumlah masyarakat yang menonton lebih banyak ketimbang yang mau membantu memadamkan," katanya mengawali pembicaraan.
(Baca: Kiprah 16 Tahun YPKK di Pontianak Bahkan Tanpa Gaji, Hanya Ini Yang Jadi Harapannya )
Dia mengungkapkan kendala yang dilaluinya bersama tim, betapa susahnya mengajak masyarakat untuk paham bahwa api tidak pernah menunggu pemadam kebakaran tiba untuk menghabiskan sebuah bangunan, bahkan beberapa bangunan dalam hitungan menit.
"Di jalan kita kadang tidak bisa lewat karena masyarakat tidak kasi jalan padahal sudah pasang sirene," katanya.
Dia juga mengatakan sudah beberapa kali kejadian ada anggota mereka yang terluka karena pukulan dari masyarakat saat mereka sedang memadamkan api.
(Baca: Rencana Keberadaan Bandara Singkawang, Ini Analisis Pengamat )
"Anggota kita dipukul karena mereka ingin merebut alat semprot kita, padahal kita sedang bekerja memadamkan api, dia ingin menyemprot rumahnya sendiri," ungkapnya.
Meski banyak mengalami kejadian buruk dan tidak menyenangkan, dia mengaku timnya tidak pernah mempermasalahkan itu.
YPKK telah berkomitmen untuk membantu sesama, siapa pun itu.
Saling bahu membahu untuk mencegah api besar dan melahap lebih dari satu pintu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar