SUKAJADI, AYOBANDUNG.COM -- Menjamurnya tema cinta yang banyak diangkat ke layar lebar, tidak membuat Inspira Picture ikut-ikutan. Inspira Picture justru ingin mengangkat tema enterprneurship yang digabungkan dengan tema muslimah saat ini yang notabene begitu relevan di kalangan para wanita muda muslimah.
Adalah film "Bunda : Kisah Cinta Dua Kodi" dikemas menjadi sebuah film yang memiliki jalinan tentang bisnis yang justru dekat dengan masyarakat luas khususnya dengan kaum perempuan.
"Menjadi gambaran bahwa ternyata tidak mudah menjadi seorang pengusaha, apalagi pengusaha muslimah di mana seorang perempuan harus berdamai dengan aktivitasnya berikut rumah tangganya," ujar Produser Inspira Pictures, Rendy Saputra, saat konperensi pers "Bunda Cinta Dua Kodi" di CGV Blitz paris Van Java, Sabtu (27/1/2018) sore.
Perempuan tangguh, seperti itulah tokoh utama dari film "Bunda: Kisah Cinta Dua Kodi". Film yang diangkat dari novel "Cinta Dua Kodi" karya Asma Nadia ini memang terinspirasi dari kisah nyata perjalanan bisnis Tika Kartika, pemilik Keke Busana.
Perjuangan Tika dalam merintis bisnis diwujudkan dalam film yang dibesut duo sutradara muda, Ali Eunoia dan Bobby Prasetyo, sineas indie asal Yogyakarta.
Tika Kartika menjadi sosok yang menarik di mata Rendry. Pasalnya bukan hanya karena sosok Tika yang pengusaha sukses. Tapi karena Tika merupakan sosok perempuan yang sangat menarik untuk dilihat di masa kini. Menurutnya, kisah perempuan tangguh dalam sebuah keluarga bisa memberikan inspirasi dan teladan bagi banyak orang.
"Sosok Bunda Tika adalah ibu angkat saya. Saya melihat sosok ini punya potensi untuk diteladani semangatnya, spiritnya, ketekunannya, cara kerjanya, serta ketegasannya," kata Rendy.
Dalam kesempatan yang sama, sang sutradara Ali Eunoia menjelaskan, dia sempat membuat film "Bunda Cinta Dua Kodi" ini dalam versi dokumenter. Dan, ketika konsep film ini siap diangkat ke layar lebar, Ali kembali dipercaya untuk menggarap sekaligus mengembangkan skenario bersama sahabatnya Bobby Prasetyo.
Ali sengaja dipilih, karena paham seluk-beluk sosok Tika yang menjadi objek dokumenter. Ali dianggap sudah punya riset, data dan sudut pandang dari berbagai sisi yang kuat untuk mewujudkannya ke layar lebar.
Menurut Ali, karakter Tika yang inspiratif pun menarik untuk diangkat ke layar lebar. Film yang sudah melalui proses syuting sejak maret 2017 ini pun mengambil lokasi syuting di Jakarta, Bogor, dan Bandung.
"Saya merasa cerita bunda Tika menarik empati saya jika dibuat layar lebar. Versi fiksi pun akan jauh lebih enggaging dan mudah dikunyah oleh penonton," kata Ali.
Banyak hal menarik jadi cerita film ini menurut Ali, terutama tentang nilai dari kekuatan seorang perempuan. Pasalnya, tokoh yang diangkat adalah seorang pejuang mimpi, sekaligus seorang ibu dan istri.
"Saya merasa semua orang akan merasa related dengan pata tokoh dan permasalahan di sini. Karena ini film keluarga Indonesia. Film imi yang bercerita tentang problematika keluarga kita, tentang ibu dan ayah kita," kata Ali.
Acha Septriasa pun didapuk untuk memerankan Tika Kartika. Berperan sebagai Tika, seorang perempuan yang awalnya hanya pegawai sebuah kantor sebelum menceburkan diri ke dunia mode yang sama sekali baru baginya. Dimulai dari dua kodi, bisnis busana muslim anak-anak miliknya akhirnya berkembang.
"Sejak awal awal merancang film, sosok Acha Septriasa sudah ada dalam pikiran kami. Ada kemiripan fisik dan raut wajah di antara keduanya. Dan, syukurnya karakter ini diperankan sangat kuat, emosional dan dan di sini Acha sangat bisa menyerap energi seorang Bunda Tika," ucap Rendy.
"Bunda: Kisah Cinta Dua Kodi" pun bercerita tentang perjuangan Tika mempertahankan kelangsungan hidup keluarga dengan cara merintis bisnis busana muslim anak-anak, yang merupakan sebuah dunia baru baginya.
Film perdana dari Inspira Pictures ini dibintangi oleh Acha Septriasa, Ario Bayu, Wulan Guritno, Sheila Dara, Arina Mindhisa, Shaquilla Nugraha, Mumu Gomez, Tri Yudiman, Inggrid Widjanarko, Budi Dalton, dan lainnya. Film "Bunda: Kisah Cinta 2 Kodi" akan tayang mulai 8 Februari mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar