Selasa, 08 Mei 2018

Ternyata Ini Makna Kisah Novanto Genggam Tangan Penyidik KPK

TRIBUNKALTIM.CO.ID, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rizka Anungnata menceritakan drama yang terjadi saat timnya hendak menahan Ketua DPR Setya Novanto di RS Medika Permata Hijau Jakarta pada 17 November 2017 lalu. Drama tersebut berakhir setelah Novanto yang setengah sadar memegang tangan seorang penyidik.

Hal itu dsampaikan Rizka Anungnata saat menjadi saksi perkara merintangi penyidikan kasus e-KTP Setya Novanto dengan terdakwa Fredrich Yunadi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (7/5).

Hal itu disampaikannya saat menjawab pertanyaan dari Jaksa Penuntut Umum KPK yang menanyakan ada atau tidaknya upaya dari terdakwa Fredrich Yunadi menghalangi proses penyidikan kasus e-KTP Setya Novanto.

Pada saat itu, Novanto menjalani rawat inap di RS Medika Permata Hijau Jakarta setelah dinyatakan mengalami kecelakaan tunggal sehari sebelumnya.

Tim penyidik hendak memindahkan Novanto ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta agar mendapat tindakan CT scan.

Namun perlu ada tindakan penahanan kepada Novanto agar proses tersebut bisa dilakukan mengingat dia telah dinyatakan buron sebelumnya. Penahanan dimaksud sebatas administrasi yakni dengan pembacaan surat penahanan.

Menurut Rizka, peyidik membacakan surat penangkapan di hadapan Novanto, terdakwa Fredrich selaku pengacara pada saat itu dan istri Novanto, Deisti Astriani Tagor. Namun, setelah surat dibacakan, Fredrich meminta ditunjukkan surat tersebut dan membaca secara saksama.

"Lalu, setelah Pak Fredrich baca surat itu, dia bilang ini tidak sesuai ketentuan, dan melanggar HAM. Dia sampaikan pada Bu Deisti, supaya penahanan ditolak saja," kata Rizka.

Menurut Rizka, saat itu sempat terjadi keributan karena Fredrich bersikeras menolak surat penangkapan. Tak lama kemudian, menurut Rizka, Novanto yang terbaring di tempat tidur menggenggam tangan salah satu penyidik senior KPK, Ambarita Damanik.

"Pak Setya Novanto bilang, 'Sudah jangan ribut. Saya ikut saja'. Setelah itu diam semuanya, Fredrich dan Bu Deisti," kata Rizka.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search