Kisah tragis tewasnya 3 bocah di kubangan Tol Soker benar-benar tak terduga. Pelaksana proyek juga memberikan uang untuk keluarga.
Solopos.com, KARANGANYAR — Isak tangis mengiringi pemakaman tiga bocah yang meninggal dunia akibat tenggelam di kubangan galian saluran di proyek jalan tol Solo-Kertosono (Soker). Mereka dimakamkan di Makam Kepuh, Dusun Sidorejo, Ngasem, Colomadu, Karanganyar, Minggu (29/5/2016) siang, tak jauh dari kubangan yang merenggut nyawa mereka.
Ketiga orang tua korban dan sejumlah kerabat yang ikut mengantar ke pemakaman tak kuasa menahan tangis. Saat menyaksikan jenazah putra mereka dimasukkan ke liang lahat, mereka dipegangi sanak keluarga mereka yang waswas.
"Ibu Edo yaitu mbak Nani yang bekerja di Jakarta sudah tiba tadi pagi. Jadi seluruh orang tua ketiga bocah itu ada semua," ujar wakil keluarga korban Didik Gerliyanto ketika ditemui Solopos.com seusai pemakaman.
Ketiga bocah yang masih kerabat warga Desa Ngasem dan warga Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, itu tenggelam di kubangan galian tanah proyek pembangunan jalan tol Soker di Ngasem, Sabtu (28/5/2016).
Tiga bocah yang masih bersaudara itu masing-masing, Raka Aditya Pramana, 8, dan Riyan Adi Saputra, 9, warga Sidodrejo, Desa Ngasem dan Edo Muh. Rifai, 7, warga Gonggangan, Desa Bolon. Mereka ditemukan meninggal di dasar kubangan berukuran kira-kira 2 x 3 meter dengan kedalaman 1,5 meter.
Didik mengatakan pihak pelaksana proyek tol juga bertanggung jawab. Perwakilan pihak tol, ujar dia, memberikan uang senilai Rp10 juta sebagai biaya operasional pemakaman. Selain itu pihak tol juga bertanggung jawab membiayai biaya peringatan korban hingga peringatan 100 hari.
"Nanti setelah itu ada pembicaraan lagi. Yang jelas meski orang tua korban kehilangan putra-putra mereka, mereka tidak mempermasalahkan musibah ini. Paling tidak hal itu saya ketahui sampai saat ini," kata Didik yang mewakili keluarga korban.
KLINIK Dr. FATTI HASTONO, informasi selengkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar