Purwakarta, NU Online
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memiliki cara unik dan keluar dari pakem peraturan protokoler dalam acara Salat Tarawih Keliling, Selasa (7/6) malam di Kampung Pareang, Kiarapedes, Purwakarta. Dedi membawa gerobak mie ayam agar dapat dinikmati oleh seluruh jemaah masjid setempat sehabis menjalankan ibadah salat tarawih.
Dedi mengungkapkan, sejak menjadi bupati, ia tidak pernah membuat konsep formal untuk tarawih keliling. Bahkan dia mengaku sudah tidak bisa mengingat lagi berapa jenis makanan yang pernah dia bawa untuk Tarawih keliling kampung.
"Berkunjung ke desa itu lebih enak dadakan. Sambil ngabuburit menunggu buka puasa kami sudah ada di sana. Kemudian setelah salat Tarawih mereka semua bisa menikmati makanan yang kami sajikan di halaman masjid," kata Dedi.
Selasa malam Dedi membawa gerobak mie ayam dengan kapasitas 500 porsi ke Kampung Pareang, Kiarapedes. Tak butuh lama untuk mengosongkan gerobak tersebut karena setelah salat tarawih gerobak itu langsung diserbu warga dan anak‑anak. "Syaratnya, tarawihnya harus sampai selesai, 23 rakaat dengan salat witir dan doa. Baru boleh dapat satu boks mie ayam," ujar Bupati yang akrab disapa Kang Dedi ini.
Dedi menilai cara ini sangat efektif untuk menjadikan masjid agar penuh oleh jemaah, terutama anak‑anak. Melalui cara ini, kata dia, tidak perlu membebankan kepada pihak desa agar menyediakan konsumsi untuk dirinya karena dia membawa makanan sendiri bahkan satu gerobak. "Anak‑anak jadi mau ke masjid. Karena target utamanya menanamkan pendidikan kepada anak maka mereka kan senangnya dikasih hadiah. Nak, oke, kita beri hadiah, tapi salat Tarawih dulu sampai selesai," kata Dedi. (Zunus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar