ISTILAH D-Day biasa digunakan kalangan militer untuk menyebut hari di mana sebuah event atau operasi militer dilancarkan. Namun, banyak yang mengingat D-Day sebagai operasi penyerbuan besar-besaran pasukan Sekutu pada 6 Juni 1944 ke Normandia, Prancis.
Operasi penyerbuan tersebut dilakukan demi membebaskan Eropa Barat dari cengkeraman pasukan Nazi Jerman di era Perang Dunia II. Dalam waktu tiga bulan, bagian utara Prancis dapat dibebaskan dari Nazi dan pasukan invasi mulai bersiap memasuki Jerman, di mana mereka bertemu pasukan Uni Soviet yang masuk dari timur.
Dengan kontrol pasukan Hitler di hampir seluruh Benua Eropa, Sekutu tahu bahwa invasi yang sukses ke benua biru sangat penting untuk memenangi perang. Hitler pun tahu siasat invasi tersebut. Der Fuhrer menunggu pasukan lawan menyerang di Barat Laut Eropa pada musim semi 1944. Hitler berharap untuk menghalau serangan Sekutu dari pantai dengan serangan balik yang kuat hingga menunda percobaan invasi lainnya di masa depan.
Dengan begitu, pasukan Nazi mempunyai waktu yang cukup untuk mengerahkan sebagian besar pasukannya untuk mengalahkan pasukan Uni Soviet di Timur. Jika taktik itu sukses, Hitler amat yakin kemenangan total berada dalam genggamannya.
Pada 5 Juni 1944, Jenderal Amerika Serikat (AS) Dwight D Eisenhower, komandan tertinggi pasukan Sekutu di Eropa, memberi lampu hijau untuk Operasi Overlord, operasi amfibi militer paling besar sepanjang sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar