Jumat, 03 Juni 2016

Kisah Jaka, Anak Pemulung yang Mengidap Kelainan Otot dan Kanker Paru

Kisah Jaka, Anak Pemulung yang Mengidap Kelainan Otot dan Kanker ParuJaka tergolek lemah di RSHS Bandung (Foto: Avitia Nurmatari/detikcom)
Bandung - Kemiskinan di Kota Bandung masih butuh perhatian khusus. Di tengah percepatan pembangunan, masih ada yang hidup serba terbatas.

Di sebuah rumah kontrakan di Jalan Citepus 1, RT 04 RW 05 Kelurahan Padjadjaran, Kecamatan Cicendo Kota Bandung, hidup Tugiman, bersama istrinya dan anaknya Hendra yang biasa dipanggil Jaka (15).

Tugiman (60) mengais rezeki dengan menjadi pemulung. Istrinya Iyat (45) tidak bekerja. Hanya mengurusi anak bungsunya Jaka yang memang butuh perhatian khusus.

Sejak kecil, pertumbuhan Jaka tak seperti anak seusianya, sedikit terlambat. Pada usia 9 tahun kemudian Jaka mengalami sakit panas. Karena tak kunjung turun panasnya, Jaka dibawa ke RS Hasan Sadikin Bandung untuk diperiksa. Jaka melakukan pengobatan intensif selama 3 bulan.

"Waktu itu sakit panas, enggak turun-turun, dicek darah ternyata ada gangguan jantung, paru-paru dan syaraf," tutur Erni (25), kakak pertama Jaka, saat ditemui detikcom, Kamis (3/6/2016).

Setelah itu, kondisi tubuh Jaka semakin menyusut. Badannya lumpuh tak bisa digerakkan.

"Sejak saat itu jadi lumpuh. Awalnya sempet bisa main-main. Sekarang kalau main duduk saja sambil bersandar," kata Erni.

Rumah keluarga Jaka (Foto: Avitia NM/detikcom)

Keluarga tak bisa maksimal memberikan pengobatan kepada Jaka. Jangankan untuk berobat, untuk sehari-hari saya pas-pasan.

"Bapak kalau mulung sampai ke Pasar Ciroyom dan Pasar Baru. Paling besar sehari 60 ribu, paling sedikit 20-30 ribu. Sepuluh ribu disimpan untuk kontrakan, sisanya untuk makan," ungkap Erni yang sudah tak menjadi beban Tukiman karena sudah berkeluarga.

Saat ini, Jaka sedang menjalani perawatan di RS Hasan Sadikin Bandung. Sejak seminggu lalu, penyakit paru Jaka kambuh. Dokter mendiagnosis Jaka kanker paru-paru.

"Kata dokter kanker paru-paru," tambah Erni.

Jaka masuk ke RSHS dengan jaminan Surat Keterangan Miskin (SKTM). Seperti diketahui SKTM tidak bisa menutup seluruh biaya perawatan. Jaka menanti uluran tangan dari siapa saja yang berkenan untuk membantu.
(avi/try)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search