Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menceritakan dirinya pernah mengalami puncak kekesalan tertinggi ketika masih menjabat sebagai Kepala Bappeda di Surabaya.
Pada saat itu, ada seorang bapak yang mengatakan kepada Risma bahwa anaknya tidak dapat mengikuti ujian sekolah di Surabaya.
Bukan hanya satu anak, tetapi ketiga anak si bapak tersebut tidak dapat mengikuti ujian.
Si bapak kemudian menyampaikan dirinya belum membayar uang sekolah hingga akhirnya tiga anaknya yang berada di SMK, SMP, dan SD terancam tidak dapat mengikuti ujian.
"Bagaimana bisa? Kok tiga-tiganya tidak boleh ujian padahal sekolah sudah gratis. Makanya saya menyamar untuk bertemu dengan gurunya," tuturnya saat sidang di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Dalam penyamarannya, Risma menjelaskan bahwa setiap anak diberikan beban sebesar Rp 900 ribu rupiah untuk ujian akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar