Achmat Sawadi, 40 tahun, pencipta lagu Lelaki Kardus, meminta maaf kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia. Dia tidak menyangka lagu yang dia ciptakan pada 2015 itu membuat heboh dan mengundang protes dari pejabat dan masyarakat.
"Tolong sampaikan mas, saya minta maaf, saya bersalah," kata dia, saat ditemui Tempo, di rumahnya Dusun Junok, Kelurahan Tunjung, Kabupaten Bangkalan, Jumat, 1 Juli 2016.
Lagu Lelaki Kardus mengundang protes masyarakat setelah videonya diunggah ke You Tube oleh seseorang. Protes terutama karena lirik-lirik yang dinyanyikan bocah perempuan itu berisi caci maki dan umpatan kepada bapaknya. Seperti kata-kata 'lelaki bangsat' dan 'lelaki kancrut'.
Menurut Sawadi, kisah dalam lagu itu sebenarnya kisah nyata istrinya, Nurul Farida, asal Probolinggo. Saat itu, dengan suami sebelumnya, Nurul dan anaknya sempat menderita stres berat karena tertekan oleh sikap suaminya. Bahkan, hingga saat ini, kata dia, anak tirinya itu tak bisa bicara meski telah beranjak remaja. Diduga sang anak depresi karena masalah perceraian tersebut.
"Setelah mendengar kisah itu, saya terinspirasi meciptakan lagu lelaki kardus," ujar Sawadi.
Soal lirik yang berisi caci maki, Sawadi mengakui muncul begitu saja karena dianggap mencerminkan perasaan sang istri. Dia tidak memikirkan akibatnya. Sebab sejak direkam setahun lalu, tidak ada protes warga di Bangkalan.
Menurut dia, album Lelaki Kerdus diproduksi terbatas untuk kalangan internal. "Ributnya kan setelah ada yang mengunggahnya ke youtube," ungkap dia.
Nurul Farida, istri Sawadi, membenarkan lagu lelaki kardus adalah kisahnya nyata dirinya saat menikah dengan suami pertamanya. "Saya sempat stres karena masalah dengan suami, saya baru sembuh dan bisa hidup normal setelah menikah dengan ustad (Sawadi)," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar