Meranti – Kepala Kepolisian Daerah Riau, Brigjen Supriyanto menyatakan AKBP Asep Iskandar mulai Sabtu ini dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kapolres Kepulauan Meranti, pasca terjadi bentrokan maut di daerah itu.
"Kapolres (AKBP Asep Iskandar) ditarik ke Pekanbaru. Akan dicari penggantinya," kata Kapolda Riau, Brigjen Supriyanto membenarkan hal tersebut kepada wartawan di Pekanbaru.
Namun begitu, Jenderal bintang satu itu belum menjelaskan secara rinci penyebab dinonaktifkannya AKBP Asep yang baru menjabat sebagai Kapolres Meranti sejak pertengahan Mei 2016 lalu.
Saat ditanya apakah pergantian itu akibat meninggalnya Apri Adi Pratama (24), tersangka pembunuh anggota Polres Meranti, Brigadir Adil S Tambunan dan tewasnya seorang pendemo Isrusli saat kerusuhan di Selatpanjang, dia tidak menampiknya.
Apri Andi Pratama merupakan tersangka penikaman seorang anggota Polres Meranti, Brigadir Adil Tambunan. Adil pada Kamis dinihari pukul 01.45 WIB tewas dengan sejumlah luka senjata tajam pada sekujur tubuh. Pasca kejadian itu Kapolres Meranti AKBP Asep Iskandar memerintahkan anggotanya untuk mengejar pelaku.
Pelaku Adi berhasil dibekuk sekitar pukul 03.30 WIB atau dua jam pasca pembunuhan itu. Pelaku pembunuhan dibekuk anggota di Desa Mekarsari, Kecamatan Merbau.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo menyebutkan kerusuhan yang terjadi di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau, dipicu api cemburu.
Pihaknya mensinyalir ada cinta segita di antara pegawai honorer Dinas Pendapatan Daerah Meranti Apri Adi Pratama, 24 tahun, dengan seorang wanita, serta anggota Polisi Kepolisian Resor Meranti bernama Brigadir Adil S. Tambunan.
Sampai sat ini belum diketahui identitas sang wanita idaman tersebut. "Masih kami dalam penyelidikan siapa wanita itu," kata Guntur, Kamis, 25 Agustus 2016.
Menurut Guntur, peristiwa bermula Kamis dinihari, 25 Agusutus 2016, sekira pukul 01.45 WIB. Brigadir Adil masuk Hotel Furama, Selatpanjang bersama seorang wanita.
Tidak lama berselang, Adi datang menyerang. Sempat terjadi pertengkaran di parkiran hotel. Akhirnya Apri Adi diduga menikam tubuh Brigadir Adil sebanyak lima kali hingga tewas bersimbah darah. "Korban terluka lima tikaman di dada, bahu dan lengan," kata Guntur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar