Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang mengatakan jika cinta sejati tidak mengenal batas. Mulai dari kondisi fisik atau pun penampilan. Yuan Wanyu dan Dong Shijun contohnya.
Enam tahun tinggal di Timur Laut China--Ashan--Provinsi Liaoning, pasangan dengan keterbatasan fisik (difabel) ini menunjukkan jika cinta mereka benar-benar tulus tanpa batasan kekurangan seperti apa yang dilihat orang.
Setelah ayah Dong meninggal pada tahun 2003, kesehatan ibunya mulai menurun, Dong mau tidak mau harus mengurus dirinya sendiri.
Dong memiliki kelainan dwarfisme (kondisi seseorang yang kekurangan pertumbuhan, dengan tinggi tubuh di bawah normal).
Kemalangan Dong tak berhenti di situ, ia juga pernah mengalami patah tulang yang parah saat masih kecil. Tinggi tubuhnya hanya 80 cm, dikutip dari laman Womenofchina, Sabtu (27/8/2016).
Sang adik yang melihat keterbatasan fisik kakaknya membelikan komputer bekas untuk Dong agar ia dapat hidup mandiri. Secara perlahan Dong pun mengenal internet dan menguasainya. Ia memiliki empat situs dan bekerja sebagai penyiar di platform livestream di mana ia memiliki 150.000 followers.
Meskipun kondisinya yang tak sempurna, Dong tetap optimis, termasuk dalam urusan pasangan hidup. Dan benar saja di tahun 2009, Dong bertemu dengan gadis pujaan hatinya, Yuan Wangyu.
Yuan bertemu Dong melalui pasar online, dunia di mana Dong menggeluti bisnisnya.
Yuan adalah gadis yang tinggal di provinsi Guangdong China Selatan. Fisiknya pun tak sempurna, ia adalah gadis dengan bekas luka bakar yang serius saat usianya 1 tahun.
Komunikasi online yang telah terjalin selama satu tahun, membuat Yuan pindah ke tempat Ashan. Ia terinspirasi dari kehidupan Dong.
Tak lama, pasangan ini pun meresmikan hubungannya dalam pernikahan. Kini keduanya menjalankan bisnis online bersama.
Mungkin fisik mereka berdua tak sempurna di mata publik, tapi mereka memiliki cinta tulus yang tak semua orang bisa mendapatkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar