Sabtu, 15 Oktober 2016

Kisah Pengungsi 115 Tahun yang Berharap Bertemu Keluarganya

RAKYATKU.COM - Seorang nenek berusia 115 tahun yang menempuh ratusan kilo meter dari Suriah ke Eropa berbicara tentang keinginannya untuk bertemu kembali dengan keluarganya.

Eida Karmi melakukan perjalanan berbahaya ke Turki dengan bantuan seorang teman. Dia diyakini sebagai pengungsi tertua di negara yang dilanda perang.

Eida menghabiskan tiga bulan perjalanan dari Ayn al-Arab, Suriah Utara ke Turki, dan butuh satu bulan lagi untuk mencapai Yunani, di mana keluarganya diyakini berada.

baca juga: Perahu dengan 450 Migran Terbalik, 42 Orang Tenggelam

Berbicara dari kamp pengungsi Moria, dia mengatakan kepada CNN: "Satu-satunya hal yang saya butuhkan dalam hidup sekarang adalah hanya bertemu anak-anak saya lagi, untuk melihat mereka."

Eida dibawa oleh seorang teman bernama Ahmed, yang mengumpulkan dia dari kota kelahirannya Hasaka. Dia melakukan perjalanan bersama keluarga Ahmed, termasuk istrinya yang sedang hamil, Berivan dan empat anak-anak mereka, semua di bawah usia enam tahun. Mereka mengungsi dengan penyeberangan berbahaya, setelah membayar penyelundup orang. Eida sekarang dianggap sebagai anggota keluarga Ahmed.

Dia terakhir melihat keluarganya ketika mereka meninggalkan Suriah lima tahun yang lalu. Pada saat itu dia ditinggalkan karena tidak mau meninggalkan tanah airnya.

Setelah satu bulan di kamp pengungsi Yunani, di mana ada sekitar 4.000 orang, Eida, Ahmed dan keluarganya menumpang di Athena, di mana mereka akan merencanakan tindakan berikutnya.

Eida berharap untuk diberi suaka di Jerman, sementara Ahmed dan keluarganya berharap untuk diizinkan masuk ke Austria.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search