
Wempi Welly Rengkung datang ke Tanah Papua berbekal cita-cita bergabung dengan TNI Angkatan Laut. Gagal. Tuhan punya rencana lain. Dia dipercaya jadi Wakil Bupati Kabupaten Manokwari Selatan.
Laporan, Christine Witak, Manokwari Selatan
11 Februari 1971 tanggal yang selalu diingat Wempi Welly Rengkung. Pada tanggal itulah pria asal Ranowangko, Minahasa ini pertama kali menginjakkan kakinya di Tanah Papua (dulu Irian).
"Waktu itu saya masih 18 tahun. Baru lulus SMA. Datang ke Jayapura karena ingin ikut tes masuk tentara. Saya ingin bergabung di Angkatan Laut. Jadi KKO (Korps Komando, sekarang Marinir, red)," kenangnya, saat dijumpai di rumah kontrakan Pemkab Manokwari Selatan di Oransbari, Minggu (23/10) lalu.
Dia lolos seleksi tahap pertama di Jayapura. Lalu melanjutkan seleksi kedua di Malang. Sayangnya, di tahap kedua ini dia kurang beruntung. Dia pun kembali ke Jayapura. Tapi, dia menyimpan surat jalan yang menyatakan dia sempat lolos tahap pertama itu.
"Saya menyimpan surat jalan itu. Sebagai kenang-kenangan untuk diperlihatkan ke anak-anak, bahwa ayahnya pernah menjadi taruna angkatan laut," tutur pria kebapakan ini.
Selama kembali ke Jayapura usai ujian itu. Dia mengaku sangat susah. "Makanan saya ikan hijau plus minyak angus. Ikan hijau itu rica hijau yang ditumbuk halus, lalu dicampur minyak bekas gorengan," ungkapnya.
Pada 1973 Wempi mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Jayapura. Dia diterima dan ditempatkan sebagai staf Bagian Keuangan di Pemerintah Provinsi Irian Jaya. "Mata uang yang berlaku saat itu adalah IBRp (Irian Barat Rupiah). Satu IBRp setara dengan 18,9 rupiah," jelasnya.
Kala itu, lanjutnya, Gubernur adalah Frans Kaisepo. Di matanya, pahlawan nasional itu bukanlah sosok pemimpin galak, namun ramah dan cerdas. Lama mengabdi di pemerintahan provinsi, birokrat familiar ini menjadi saksi pergantian kepemimpinan delapan Gubernur Irian (termasuk Papua) dan pemekaran Irian Jaya menjadi Papua dan Papua Barat. Tahun 1997, di masa kepemimpinan Gubernur Jacob Pattipi, dirinya diminta untuk mengabdi di Kota Injil, Manokwari.
"Atas izin gubernur, setelah selesai menangani pemilihan presiden terakhir yang dimenangkan Soeharto, saya pindah ke Manokwari sebagai Kabag Keuangan," ujarnya. Kepiawaiannya dalam bidang pengelolaan keuangan, diabdikan di Bumi Kasuari hingga dirinya pensiun di 2010.
Belum puas mengabdi, Wempi mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Manokwari, ibukota Provinsi Papua Barat, 2011-2016. Berpasangan dengan Nataniel Mandacan (sekarang Sekretaris Provinsi Papua Barat). Dia gagal di putaran kedua karena sistem perhitungan khusus di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar