BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Bocah itu bernama M Putra Ramadhana (6). Badannya kurus, kulitnya menghitam.
Selang infus menancap di lubang hidungnya, sebagai saluran untuk dia bisa makan. Wajahnya tampak sayu. Putra, sapaannya sehari-hari adalah penderita leukimia.
Di dekapan sang ibu Noor Sri Rahmi, Putra tampak ingin mendekat ke dua orang costplayer yang mengenakan pakaian Power Ranger.
Siang itu, bersama puluhan anak-anak penderita kanker di Rumah Singgah Anak Kanker 'Rumahku', Putra memeringati Hari Anak Kanker Sedunia, beberapa waktu lalu.
Mulai dari badut, pemeran costplay dari The xcellent Costume, atraksi sulap, penyanyi cilik Banua Yadi sampai dai cilik dihadirkan para relawan untuk mengibur puluhan anak-anak penderita kanker yang biasa tinggal di rumah singgah yang terletak di Komplek Bun Yamin Permai I Jalan A Yani Kilometer 6,5 Banjarmasin.
Rumah Singgah Anak Kanker 'Rumahku' sendiri kerap jadi persinggahan para penderita kanker khususnya anak-anak dari luar daerag yang menjalani pengobatan kanker di RSUD Ulin Banjarmasin.
Sejenak, hiburan yang ditampilkan mampu mengalihkan perhatian anak-anak penderita kanker dari perjuangan yang harus mereka lakukan untuk bisa sembuh dari kanker yang menggerogoti tubuh mereka.
Putra sudah hampir tiga bulan ini didiagnosa menderita leukimia NHL. Kondisinya lemah. Tersenyum saat disambangi Power Ranger pun seakan tak mampu dilakukan anak bungsu dari tiga bersaudara dari Noor Sri Rahmi.
Putra merupakan warga asal Jalan Raya Batulicin RT 4 RW 1 Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu.
Rumah singgah pun jadi tempat tinggalnya selama ia menjalani perawatan kemoterapi secara rutin di RSUD Ulin Banjarmasin.
"Sama sekali tak menyangka anak bungsu saya bisa kena leukimia. Dua kakaknya Alhamdulillah sehat saja. Tidak tahu juga kenapa, tapi katanya karena banyak konsumsi minuman kemasan," kata janda tiga anak ini.
Agak sensitif saat ditanya soal biaya, sambil menitikkan air mata, Rahmi mengatakan kalau dirinya mendapat bantuan dari Jamkesmas. "Sudah dapat Jamkesmas. Mau urus BPJS tidak sempat semalam," katanya.
Putra dan ibunya Rahmi hanya satu dari sekian banyak anak-anak penderita kanker di Kalsel.
Ayuna, salah satu anggota Relawan Kanker Kalimantan Selatan mengatakan, kian hari penderita kanker khususnya anak-anak makin bertambah banyak.
Parahnya lagi, banyak penderita yang berasal dari kalangan kurang mampu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar