Liputan6.com, Jakarta - Dunia sudah berakhir bagi gadis bernama Greta Driscoll. Menjelang umur 15, dia tak sanggup meninggalkan masa kanak-kanaknya yang memberikan kenyamanan menuju dunia baru yang semakin tidak stabil dan tak dapat dimengerti.
Greta yang dalam kesehariannya hanya berteman dengan seorang laki-laki nerdy bernama Elliot, menolak keras ketika ibunya berencana untuk mengadakan pesta ulang tahunnya.
Tak seperti keinginannya, hari yang ditakutinya selama ini akhirnya datang juga, yakni pesta ulang tahunnya yang ke-15.
Greta yang masih belum bisa menerima kenyataan atas perubahan umurnya ditambah dengan kejutan buruk yang didapat di hari ulang tahunnya, merasa makin tersudut. Ia pun memutuskan untuk lari dari pestanya dan memilih untuk mengasingkan diri di kamar.
Di sanalah kejadian menegangkan nan unik terjadi. Berawal dari pengejarannya kepada pencuri kotak musik kesayangannya, Gretta masuk ke dalam dunia paralel yang dipenuhi dengan makhluk-makhluk eksentrik.
Akan kah Gretta menemukan dan mengungkap pencuri kotak musiknya? Dapat kah dia keluar dari dunia paralel dan menerima hidupnya yang baru?
Kisah lucu, unik, sekaligus menegangkan itu dapat Anda temukan dengan menonton film karya sineas Australia yang dirilis tahun 2015, Girl Asleep.
Melalui film yang disajikan dengan apik dalam aspek rasio 4:3 tersebut, para penonton akan diajak kembali bernostalgia ke era 70-an. Hal tersebut didukung dengan pemilihan warna, suasana, dan kostum yang makin memperkuat karakter film.
Bagi penonton Indonesia, mungkin Girl Asleep akan menambah pengalaman menonton yang baru. Pasalnya film yang kuat akan karakter quirky nya itu, jarang ditemukan pada film-film Indonesia yang diputar di bioskop mainstream.
Film karya sutradara Rosemary Myers yang dibintangi oleh Bethany Whitmore (Greta) dan Harrison Feldman (Elliot) tersebut telah meraih sejumlah penghargaan, di antaranya adalah Audience Award for Most Popular Feature dalam Adelaide Film Festival 2015, The Age Critics Prize for Best Australian Feature Film dalam Melbourne International Film Festival 2016, dan Grand Jury Prize for Best Feature Film dalam Seattle International Film Festival 2016.
Girl Asleep merupakan salah satu film terpilih yang akan diputar dalam Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2017. Bagi Anda yang tertarik untuk menontonnya, film tersebut ditayangkan di XXI Senayan City pada 27 Januari 2017.
Tiket Festival Sinema Australia Indonesia 2017 dapat diperoleh dengan mendaftar di FSAI2017.evenbrite.com.
Untuk keterangan lebih lanjut, Anda bisa mengakses Facebook Australian Embassy Jakarta, Instagram @kedubesaustralia, dan Twitter @dubesaustralia dengan tagar FSAI2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar