Kamis, 19 Januari 2017

Kisah Tukang Ojek Menjadi Pelatih Futsal, Berpenghasilan Rp 600 Ribu Perbulan

PROKAL.CO, Agus, nama yang singkat. Agus berprofesi sebagai tukang ojek tidak menghalangi hobinya di dunia kulit bundar. Perlahan namun pasti namanya mulai dikenal sebagai pelatih futsal di kalangan pelajar.

M IDRIS JIAN SIDIK, Banjarmasin

Berawal dari hobi bermain sepak bola hingga futsal. Agus yang sehari-harinya bekerja sebagai seorang tukang ojek di sekitaran SMPN 6 Banjarmasin ini awalnya hanya bermain bola atau futsal dengan rekannya. Namun, tidak sengaja saat sedang asyik bermain futsal ada seorang anak yang kebetulan langganan ojeknya.

"Tepatnya enam tahun lalu, saat itu sedang asik bermain bermain futsal bersama teman-teman, lalu salah satu langganan itu meminta saya untuk melatih mereka," ceritanya.
Mendengar permintaan salah satu anak itupun Agus sempat kaget. Namun, sontak saja Ia menerima tawaran sang anak untuk melatih mereka. "Bagi saya merupakan tantangan. Meskipun tidak mempunyai basic sebagai pemain hebat. Tapi, ketertarikan saya di dunia bola lah faktornya," jelasnya.

Lantas, Agus pun mulai belajar teknik kepelatihan futsal sejak saat itu. Cara belajar Agus pun tidak melalui media internet yang kebanyakan pelatih lainnya adopsi. Ia lebih banyak mengadopsi cara pelatih-pelatih di Banjarmasin ditambahkan membaca buku untuk menambah referensi yang ada. "Ya, ketika melihat langsung saya lebih cepat memahami, begitu pula yang saya yakini terhadap setiap anak asuh saya," ujarnya.

Tahun 2010 lah perjalanannya di dunia kepelatihan futsal dimulai. SMP Kristen Santa Angela menjadi tim pertama yang di asuhnya selama tiga tahun. Bersama tim Santa angela agus berhasil mempersembahkan dua gelar namun hanya meraih peringkat keempat pada Al-Ikhwan Cup dan runner up di Bina Banua. Meski hanya mempersembahkan dua gelar, nama Santa Angela pun mulai diperhitungkan kala itu.

Bahkan disaat banyak terbentuk klub-klub futsal junior. Agus sempat membentuk dengan nama Master FC. Namun, sayang klub nya masih kalah dengan klub futsal lainnya macam Taruna Junior dan Plaza kala itu. Hingga akhirnya perlahan pun bubar.

Cukup berhasil di tingkat SMP, Agus sempat mencoba peruntungan di kategori SMA. SMA PGRI 4 lah jadi klub keduanya. Setengah tahun disana Ia berhasil meraih juara keempat Poliban Cup 2014. Beralih ke SMA Don Bosco Banjarmasin Ia pun kembali merengguh juara ketiga Smapat Cup 2015.

Tidak berselang lama, rupanya Agus lebih nyaman untuk melatih anak-anak dan memilih kembali melatih SMP. Hingga akhirnya di pertengahan tahun 2015 Ia diminta untuk menangani SMPN 10 Banjarmasin. Bersama Spenten-sebutan SMPN 10 Banjarmasin Agus berhasil membawa Spenten meraih dua kali menjadi juara keempat dan sekali runner up.

Meski tak pernah membawa tim yang diasuhnya menjadi juara. Agus tidak pernah kecewa dan Ia tetap bisa membuktikan eksistensinya di dunia futsal tingkat SMP di Banjarmasin. Dan bertekad akan terus melatih tim tingkat SMP karena tujuannya untuk menumbuhkan bibit pemain futsal di Banjarmasin dan berharap bisa ke tingkat daerah maupun nasional.

Enam tahun bergelut sebagai pelatih. Agus mengaku jika penghasilannya dari melatih masih minim dibandingkan dengan pekerjaaan sehari-harinya sebagai tukang ojek. Namun, karena hobi yang membuatnya tak terlalu mementingkan materi yang di dapat. "Ya, kalau melatih sekitar 600 ribu saja sebulan. Tentu tak cukup bagi saya yang memiliki seorang istri dan dua orang anak ini," ujarnya.

Agus pun mengaku mengidolai pelatih lokal Banjarmasin yang juga aktif menumbuhkan bibit muda pemain futsal yakni Indra Syaifuddin.Ya, Indra memang kerap mencetak pemain hebat untuk cabang futsal Kota Banjarmasin. Agus menilai Indra ialah sosok pelatih yang tidak pernah menyia-nyiakan waktu, memiliki disiplin yang snagat bagus terhadap anak asuhnya. "Saya salut cara Pak Indra dalam memanjemen waktu latihan di lapangan futsal berbayar, tak ada satu detik pun yang terbuang," pungkasnya.

Agus pun berharap di kemudian hari semoga saja Ia bisa berhasil seperti Indra, bahkan bisa melampaui idolanya itu. "Semoga saja, yang pasti akan memberikan yang terbaik setiap tim yang saya latih," pungkasnya. (jy/arh)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search