Kamis, 02 Februari 2017

Ben Affleck di Luar Kisah Boston

Rabu, 01 Februari 2017 | 23:05 WIB

Ben Affleck di Luar Kisah Boston

Film Live by Night

TEMPO.CO, Jakarta - Ben Affleck menulis, menyutradarai dan tampil sebagai peran utama film yang diangkat dari novel Dennis Lehane. Anak kepala polisi yang menjadi kepala mafia.

LIVE BY NIGHT

Sutradara: Ben Affleck

Skenario: Ben Affleck

Berdasarkan novel karya Dennis Lehane

Pemain: Ben Affleck, Elle Fanning, Brendan Gleeson, Chris Messina, Sienna Miller, Zoe Saldana, Chris Cooper


Amerika pada tahun1923.

Agama dan moralitas sedang tancap gas. Minuman keras hanya dihirup secara sembunyi-sembunyi, dan di mana-mana khotbah moral dan agama menjadi oksigen yang dihirup kaum moralis. Adalah seorang anak Kepala Polisi  Boston yang memilih untuk menjadi anggota mafia Irlandia yang keji. Bukan hanya itu, dia juga bercinta dengan simpanan si kepala mafia. Si anak kepala polisi yang nekad ini adalah Joe Coughlin (Ben Affleck). Bos Mafia Irlandia itu adalah  Albert White (Robert Glenister) yang menguasai area Boston termasuk si jelita Emma Gould (Sienna Miller).

Cinta segitiga? Ini hanya kisah lima menit pertama. Setelah ini cerita semakin rumit dan terdiri dari banyak lapis. Akibat kegilaannya meniduri pacar Bos, Joe  Coughlin yang diburu mafia Irlandia, lari ke Florida dan membangun kerajaan minuman keras, sebagai perpanjangan tangan geng mafia Itali.  Dia sukses. Tentu saja harus mencekik, membunuh dan membakar sana sini. Semua gaya kekejian yang kita kenal digunakan.

Segala yang kita sudah saksikan dalam The Untouchables, Once Upon a Time in America sudah dieksploitir. Yang membuat film ini pertama-tama menarik secara visual karena film yang diangkat dari novel  Dennis Lehane ini mengambil setting tahun 1920-an, ketika masih berlakunya masa Prohibition, di mana undang-undang melarang produksi , penjualan dan peredaran minuman alkohol. Sebuah masa ketika agama sangat mendominasi kehidupan sosial di AS.

Maka yang menarik dari cerita ini bukan sekedar tembak menmbak dan pengkhianatan antar anggota mafia yang bersaing di Florida , tetapi juga masuknya elemen pertempuran moralitas, agama dan mencoba bertahan hidup bebas. Di antara pertikaian moral itulah , para geng kemudian membangun "pelosok" , suaka bagi mereka yang ingin menghirup alkohol dan berdansa tanpa gangguan.  Maka lapis-lapis persoalan berikut muncul: Loretta Figgis (Elle Fanning), seorang gadis  bekas pengguna narkoba menjadi seorang penyebar agama; Joe Coughlin berada dalam dilema menghadapi gadis yang kharismatik ini. Belum lagi gangguan lain seperti kelompok Ku Klux Klan dan pengkhianatan di dalam organisasinya.

Setelah mengejutkan dunia dengan kemenangan film Good Will Hunting sebagai penulis skenario berdua sohib Matt Damon, Ben Affleck berhasil masuk ke dalam kumpulan sineas berbakat yang diperhatikan. Meski sebagai aktor Ben Affleck tak pernah tampil mengesankan tapi juga tak buruk, adalah perannya sebagai sutradara film Gone, Baby Gone  (2007), The Town (2010) dan Argo (2012) yang kemudian melentingkan namanya sebagai kelompok sutradara Hollywood papan atas. Affleck kemudian memiliki sebuah  ciri khas "Boston kid" yang selalu mampu memberi narasi yang menarik tentang kotanya, kekerasan yang terkandung dalam kota itu, dan kehidupan sehari-hari orang  Boston.

Setelah keluar dari zona nyamannya dalam film Argo, di mana Affleck langsung meloncat ke setting Teheran , Iran, Affleck kini mencoba meloncat kembali ke Amerika. Florida di tahun 1923. Karena penonton juga sudah dididik oleh serial Boardwalk Empire produksi HBO yang menggunakan setting yang sama, maka penonton film mengharapkan sesuatu yang lebih ajuh dan lebih menukik. Tak cukup dengan visual cantik dan mode yang eksotis (Florida di tahun 1920-an dan musik latin yang dominan tentu saja selalu memberikan warna yang hangat dalam Ke Amerikaan yang begitu 'putih'). Tapi dalam film ini, Affleck seekor beruang panda di lingkungan yang salah tempat. Mungkin pilihan awal untuk menampilkan Leonardo Di Caprio sebagai Joe Coughlin adalah pilihan yang lebih tepat , sedangkan Affleck bisa konsentrasi menjadi penulis skenario dan sutradara (atau menjadi Batmanpun boleh). Di luas casting dirinya yang agak salah tempat, pemain lain, termasuk Elle Fanning justru bagus dan bersinar.

Leila S.Chudori

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search