Jumat, 10 Februari 2017

Kisah Miris Pemuda Diperlakukan Tak Manusiawi, Hidup Membusuk di Gubuk Reot Ditengah Hutan

BANGKAPOS.COM, CIREBON – Sungguh malang nasib Salifudin. Pemuda berusia 20 tahun  ini seolah diasingkan ke area perkebunan pohon jati, Dusun 5, Desa Cikulak, 40 kilometer dari pusat Pemerintan Kabupaten Cirebon.

Dia tinggal sendirian di gubuk dengan luka patah tulang di kaki kanan yang sudah membusuk dan bau.

Udin panggilannya, hidup di bangunan yang seluruhnya berbahan bambu. Jembatan kecil bambu, alas bambu, bilik anyaman bambu, tiang penyangga bambu, hanya atap saja berupa genting.

Ukuran gubuk itu tiga meter kali satu meter, hanya cukup untuk membaringkan satu badan. Bekas spanduk menutupi ruang kecil itu dari terpaan angin.

Ruspin (45), ayah tiri Udin, bercerita, musibah kecelakaan sepeda motor dua tahun lalu, mengubah kehidupan anaknya.

Baca: Kaget Dengar Pengakuan Bocah 11 Tahun Ini, Pernah Diajak Layani Pria Paruh Baya di kamar Mandi

"Tinggal di gubuk beginikan terpaksa. Daripada serumah merasa kebauan, pada ngebenciin sama saya sama Udin," katanya Kamis siang, (9/2/2017).

Siang itu, Ruspin datang, membawakan nasi bungkus dengan lauk pauk seadanya untuk makan Udin.

Tiap kali masuk gubuk, Ruspin menutup hidung. Luka patah tulang di dengkul kaki kanan Udin mengeluarkan bau yang sangat menyengat.

Baca: Hasanah Syok, Suaminya Terbaring di Lantai Setengah Telanjang, Aneh Ada 3 Kondom Disampingnya

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search