Rabu, 08 Maret 2017

Kisah Bidan Sari, Melahirkan di Tengah Bencana dan Ditandu Sejauh 8 Kilometer

LIMAPULUH KOTA, HARIANHALUAN.COM—Banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Limapuluh Kota menyisakan duka yang mendalam. Infrastruktur porak poranda, ratusan hektare sawah rusak, bahkan memakan korban jiwa. Namun, dibalik bencana tersebut terselip kisah mengaharukan, yakni seorang bidan yang harus berjuang melahirkan anaknya ditengah nagari yang terisolasi.

Inilah yang dialami Yunita Sari alias Sari (27), seorang bidan desa di Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX yang menjadi satu dari empat kampung terisolasi pascabanjir dan longsor.

Sari harus melahirkan di lokasi bencana banjir dan longsor saat dalam perjalanan menuju rumah pasiennya, Esis (19), yang juga sedang hamil hampir 11 bulan. Belum sempat membantu pasienya itu, Sarimengalami kontraksi dan harus melahirkan.

Karena terputusnya akses jalan untuk menuju rumah sakit karena longsor, membuat Sari harus rela melahirkan dalam keadaan darurat.

Usai melahirkan darurat, Sari terpaksa ditandu oleh warga sejauh 8 kilometer untuk mencari bantuan berupa kendaraan agar mendapat perawatan ke rumah sakit.


Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search