
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Sejumlah anak-anak yang memakai seragam olahraga berlari riang sembari membawa sampah plastik bekas minuman kemasan.
Anak-anak ini berlari menuju ke sebuah ruangan di sudut Balai Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Ruangan seluas 10 meter persegi ini bertuliskan Perpustakaan Desa Kalisidi.
Di dalam perpustakaan tersebut, terdapat ribuan buku yang terjajar rapi di dalam lemari atau rak buku yang bertingkat.
Usai memilih buku yang hendak dipinjam untuk dibaca, seorang anak kemudian menyerahkan buku tersebut ke petugas jaga untuk didata sebelum dipinjam sembari memberikan sampah plastik bekas air minum kemasan yang dibawanya.
Uniknya, hanya dengan menyerahkan sampah plastik bekas air minum kemasan, anak tersebut diperbolehkan meminjam buku dari perpustakaan tersebut.
"Kami menamakan perpustakaan Desa Kalisidi ini menjadi Perpustakaan Sampah Mutiara. Jadi warga yang ingin meminjam buku di sini wajib memberikan sampahnya minimal dua sampah per buku," ujar Koordinator Perpustakaan Mutiara yang juga istri dari Kepala Desa Kalisidi, Farah Awwalia Cendana, Jumat (24/3/2017).
Farah menceritakan awal mula berdirinya perpustakaansampah di desa yang letaknya sekitar empat kilometer dari Kantor Bupati Semarang.
"Perpustakaan desa ini sudah ada sejak tahun 2009 lalu, kemudian mati suri. Tahun 2012, kami mendapat bantuan buku dari Pemerintah Provinsi dan akhirnya kami berusaha untuk mengaktifkan kembali perpustakaan ini," papar Farah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar