Voodoo merupakan kepercayaan yang berasal dari Afrika. Kepercayaan tersebut meluas ke benua lain, salah satunya Amerika Serikat (AS), ketika maraknya perbudakan di awal 1700-an.
Banyak budak belian yang dibawa pelaut Spanyol dan Prancis dijual di New Orleans. Itulah mengapa tradisi Voodoo melekat erat di kota kelahiran musik jazz ini.
Voodoo mengalami penyempitan makna di mata masyarakat. Voodoo dianggap ilmu hitam yang digunakan untuk mencelakakan orang lain.
Padahal yang sebenarnya tidak seperti itu, Voodoo adalah kepercayaan atau bisa dibilang agama yang dianut oleh orang-orang berasal dari Afrika.
Salah satu toko Voodoo di New Orleans, AS (Angga/detikTravel) |
Bahkan kebanyakan pelaku Voodoo di New Orleans dikenal sebagai dukun yang bisa menyembuhkan penyakit. Salah satunya adalah Marie Laveu atau dikenal dengan julukan The Voodoo Queen of New Orleans.
Semasa hidupnya, Laveu dikenal sebagai traiter dalam bahasa Prancis yang artinya sang penyembuh. Laveu paling jago meracik ramuan penyembuh juga ramuan cinta yang bisa membuat lawan jenis jatuh hati.
Rumah Laveu saat ini menjadi toko pernah-pernik Voodoo yang terletak di French Quarter. Sejarah mengenai Voodoo lainnya di New Orleans bisa ditengok di New Orleans Historic Voodoo Museum yang terletak tak jauh dari rumah Laveu.
Buku dan atribut Voodoo (Angga/detikTravel) |
Biaya masuk museum ini sebesar US$ 5 atau sekitar Rp 66.500 sekali masuk. Tidak ada tour guide yang menemani masuk museum ini, tapi kita akan diberikan selembaran yang berisi berbagai informasi tentang Voodoo.
Museum ini juga menjual berbagai pernak-pernik Voodoo. Contohnya boneka Voodoo, gris-gris yang merupakan sejenis jimat Voodoo yang mendatangkan kebaikan, bahkan aneka ramuan mulai dari kesehatan hingga untuk cinta. Berminat beli boneka Voodoo buat dipakai ke atasan di kantor? (rdy/krn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar