SETRIKA atau orang dulu bilang gosokan. Mau tahu bentuk gosokan? Ya, alat ini lebih besar dari yang sekarang, bentuk seperti perahu sedemikian rupa, punya rongga perut untuk tempat arang, dan tutup khas berbetuk ayam jago yang bertengger di ujung atas.
Mau tahu bagaimana ibu menyiapkan gosokan untuk menyeterika? Hemm ini dia, alat gosokan diisi arang secukupnya, siram minyak tanah lalu dibakar. Ya, seperti orang bikin bakaran sate. Jangan lupa kipas bambu yang terus bergoyang sampai membara dan membuat gosokan panas.
Jangan lupa siapkan alas untuk menggosok, air dan daun pisang sebagai pelapis tatakan gosokan. Ini berfungsi agar gosokan tetap kalis, licin dan meluncur dengan baik di atas kain yang digosok. Oh, ya ini kiasah jaman dulu, sebelum ada cairan pelicin, kalau mencuci pakaian dibilas dengan blau yang berwarna biru, dan kalau baju atau celana lebih licin dan kinyir-kinyir masih harus dicampur dengan kanji atau aci! Ya, aci yang biasa dibikin cilok?
Setelah kering, silakan lah beraksi menggosok pakaian. Jangan lupa, kalau mulai dingin kipas lagi sampai membara! Asyik kan?
Eh, ribet ya? Iyalah, kalau dibandingkan dengan sekarang nini, alat setrikaan tinggal colok stop kontak,nggak usah kipas-kipas langsung pas. Tinggal setel tombol, mau yang sedang atau panas sekali. Atur aja!
O, iya sebelum lupa. Buat majikan yang nggak bisa menyetrika baju, jangan juga menyetrika pembantu,ya? Kalapun, misalnya mereka salah, ya musyawarah, kalau nggak bisa, baru serahkan saja pada yang berwajib. Setuju? – massoes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar