Penguasa terakhir dari dinasti Ptolemeus I dari Mesir, Cleopatra VII terlibat kisah cinta dengan dua jenderal besar Romawi, yakni Julies Caesar dan Mark Antony. Sang ratu tidak hanya mendunia karena kecantikannya, namun juga kecerdasannya.
Cleopatra VII merupakan gundik dari Caesar. Pasangan ini dikaruniai seorang anak bernama Caesarion.
Pasca-pembunuhan Caesar, Antony meminta Cleopatra VII datang ke kota Tarsus untuk membahas aliansi antara Roma dan Mesir. Antony pun tersihir menyaksikan kecantikan perempuan itu hingga memutuskan menikahinya padahal ia sendiri telah memiliki istri, Fulvia.
Sebagai upaya untuk mengikat hubungan dengan Octavianus, anak angkat dari Julius Caesar yang kelak menjadi kaisar, Antony pun meminang Octavia. Ia adalah adik dari Octavian. Dengan kata lain, Cleopatra pun diselingkuhinya.
Namun, tak lama kemudian ia memutuskan meninggalkan Octavia setelah meragukan loyalitas Octavianus. Antony pun kembali ke pelukan Cleopatra VII.
Dikhianati, tak membuat Cleopatra meninggalkan sang suami. Ia tetap berada disisi Antony di tengah-tengah berkecamuknya konflik.
Tak dapat dipungkiri bahwa pernikahan Cleopatra dan Antony telah memperat hubungan antara Roma dan Mesir. Octavianus tak dapat menahan emosi ketika mengetahui bahwa Antony tak segan-segan memberikan sebagian wilayah Timur Tengah meliputi Mesir, Siprus, Kreta dan Suriah, sebagai hadiah pernikahan kepada Cleopatra.
Bersama putranya, Caesarion, Cleopatra VII menjadi penguasa atas wilayah-wilayah tersebut. Pada 31 SM, Octavianus menyatakan perang terhadap Antony.
Namun, Antony dan Cleopatra terpaksa harus mengakui keunggulan Octavianus. Tak sengaja, Antony mendengar berita menyesatkan tentang kematian Cleopatra.
Mengira kekasihnya telah tewas, Antony lantas bunuh diri menggunakan pedangnya.
Mendengar kematian Antony, Cleopatra sangat berduka. Ia memutuskan ikut mengakhiri hidupnya. Kabar beredar menyebutkan, ia bunuh diri dengan membiarkan ular berbisa menggigit dirinya.
Anak Cleopatra, Caesarion, kemudian diangkat sebagai raja oleh para pendukungnya. Tak lama ia atas perintah Octavian ia ditangkap dan dieksekusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar