Selasa, 18 Juli 2017

Kaji Kurikulum Kisah Panji

 KEDIRI KABUPATEN – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kediri sedang mengkaji cerita Panji. Satuan kerja (satker) pemkab ini bakal memilih tema yang sesuai. Selanjutnya, akan dimasukkan kurikulum di setiap tingkatan sekolah sekabupaten.

          Upaya itu menindaklanjuti pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy tentang harapannya agar sekolah di Kediri memasukkan Budaya Panji sebagai pelajaran bermuatan lokal (mulok). Dia menyampaikannya ketika membuka event Pekan Budaya dan Pariwisata Festival Panji Nasional di SLG, Ngasem, Minggu (16/7).

"Karena itu, kami langsung koordinasikan untuk mewujudkannya," ujar Kepala Disdik Kabupaten Kediri Subur Widono, kemarin.

Menurutnya, pernyataan Mendikbud dijadikan mandat yang harus segera direalisasikan. Walaupun begitu, disdik menyadari untuk mewujudkannya pun tidak bisa langsung jadi. "Tak semudah seperti membalikkan telapak tangan," katanya.

Hingga kemarin, Subur mengungkapkan, pihaknya masih mengkaji kisah-kisah babon atau awal sejarah Panji. Terutama yang sesuai untuk menjadi kurikulum di sekolah-sekolah.

Sebab selain banyak versi, ia menyebut, disdik juga memilah materi kisah Panji yang sesuai dengan perkembangan pendidikan siswa di Kediri. Selain agar cerita tidak sekadar menghibur, tetapi juga mendidik. "Kami siapkan secara matang dulu. Karena kurikulum Panji ini akan berkesinambungan dan berlaku jangka panjang," ulasnya.

Bukan hanya materi kurikulum, Subur menyatakan, mempersiapkan pula para gurunya. Kemudian, memperdalam materi yang nanti dijewantahkan dalam buku panduan. Rencananya, materi dan buku panduan Panji berbeda. Disesuaikan dengan tingkatan jenjang di sekolah.

"Ya akan kita bawa Panji ke era saat ini. Sehingga bisa lebih mudah dipahami," terang kadisdik asal Kecamatan Badas ini.

Karena program berkesinambungan dan persiapan dirancang akurat, Subur mengaku, pihaknya menggandeng satuan kerja (satker) lain. Seperti dinas kebudayaan dan pariwisata (disbudpar). Itu demi merancang kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) berbasis Budaya Panji. "Terus kita siapkan. Kami juga ingin segera mewujudkannya," tegasnya.

Yang paling dekat bisa dikerjakan disdik adalah mengintensifkan dan mendorong kisah-kisah Panji. Itu nanti bakal dimasukkan dalam setiap ekskul sekolah. "Bisa di ekskul teater, musik, hingga lukis. Walau beberapa cara juga telah kami lakukan," terangnya.

          Tak hanya mengintensifkan ektrakurikuler dengan Budaya Panji, Subur menambahkan, disdik juga berencana menambah intensitas lomba yang di dalamnya kental dengan unsur itu. Mulai dari lomba bercerita hingga drama Panji. "Semua akan kami koordinasikan untuk direalisasi di bawah disdik" paparnya.

Dengan demikian, kisah Panji bisa dibudayakan melalui hal yang disenangi para murid. "Beberapa cara seperti itulah yang paling dekat akan kita intensifkan," jelasnya.

Beberapa kegiatan lomba bertema Panji juga telah diangkat di Pekan Budaya. Kemarin siang (17/7), terlihat sejumlah sekolah mengikuti lomba Parade Musik Akustik di lapangan Simpang Lima Gumul (SLG). Beberapa berlirik tentang kisah Panji.

Seperti dibawakan tim SMPN 2 Wates. Mereka menampilkan cerita Panji dalam legenda Gunung Kelud. Itu kisah Lembusura melamar Dewi Sekartaji. "Kami bawakan lagu tentang Gunung Kelud. Di sekolah kami ikut ekskul musik Mas," terang Gracia Karunia Indrianti, siswi yang jadi vokalis.

          Di sisi lain, kemarin, pemkab menggelar seminar Budaya Panji Nasional pukul 09.00 di auditorium monumen SLG. Narasumbernya adalah

Prof Dr Ing Wardiman Djojonegoro sebagai Promotor Budaya Panji dan Prof Dr I Wayan Dibia, Guru Besar Universitas Udayana, Bali.

Mengambil tema Revitalisasi Kesenian Berbasis Sastra Panji, Dibia menerangkan, banyak orang Bali terinspirasi kisah Panji yang setting ceritanya Kerajaan Kediri. "Panji sangat menginspirasi Bali," terang seniman tari ini.

Beberapa nama setting di kisah Panji pun dijadikan nama daerah di sana. Seperti di Buleleng terdapat daerah bernama Bumi Panjisati. Sejumlah nama desa hingga kecamatan juga terinspirasi. "Kalau di Bali terdapat Kecamatan Kediri, Desa Jenggala, ada pula Desa Dhaha," ungkap Dibia.

Lalu ulasan Wardiman lebih pada industrialisasi Budaya Panji agar tetap lestari. Ia berharap, anak-anak muda ikut melestarikannya. Salah satunya membawa kisah Panji dalam dunia perfilman. Tidak muluk-muluk di layar lebar, komunitas-komunitas muda dapat mengembangkan dalam film pendek. "Bisa juga dipopulerkan dalam bentuk aksesoris Panji," ungkap mantan Mendikbud era 1993-1998 ini.

          Sementara itu, hari pertama masuk sekolah memberi kesan mendalam pada sejumlah siswa baru di SD. Pantauan Jawa Pos Radar Kediri di SDN Sukorejo I Ngasem, kebanyakan siswa kelas I masih ditunggui orang tuanya. Meski begitu, anak-anak itu berani bersalaman dengan guru dan teman-teman barunya. "Di hari pertama mereka sudah berani bersalaman dengan guru barunya," terang Kepala SDN Sukorejo I Indah Suprihatin.

Ketika pelajaran dimulai, seorang guru meminta menghafal Pancasila yang telah diajarkan saat TK. Ada yang lancar, tetapi ada pula yang malu-malu. Bahkan, ada siswa yang tiba-tiba keluar kelas mencari ibunya. Begitu dipelukan ibunya, dia malah menangis hingga celananya hampir melorot.

Sang ibu pun menenangkannya sambil mengikat lebih kencang sabuk putranya. Setelah itu, siswa tersebut berani masuk kelas lagi. "Hari ini (kemarin, Red) memang kami perbolehkan orang tua mendampingi. Tapi untuk besok (hari ini, Red) kami imbau tidak didampingi. Agar mereka lebih mandiri," tutur kepsek berkerudung ini.

Kadisdik Subur mengapresiasi orang tua yang menyempatkan waktu mengantar putranya di hari pertama sekolah. Ini bisa membangkitkan semangat dan kepercayaan anak kepada orang tua hingga hubungan dengan sekolah terjalin lebih dekat.

"Hari pertama maklumlah orang tua menunggui. Kita harap besok sudah tidak ditunggu agar anak mandiri dan bersosialisasi di sekolah sendiri," terangnya.

(rk/fiz/die/JPR)

Rekomendasi Untuk Anda

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search