Sabtu, 19 Agustus 2017

Kisah di Balik Pasukan Pengibar Bendera yang Bertugas di Lapangan Berlumpur

TRIBUNJABAR.CO.ID, SAMARINDA - Tangis haru Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), pecah usai melaksanakan tugas pengibaran bendera Merah Putih pada Upacara Dirgahayu Indonesia ke 72, Kamis (17/8/2017).

Sebanyak 31 pelajar SMA/SMK Sebulu itu berhasil menyelesaikan tugas mengibarkan Bendera Merah Putih di Lapangan Kuning, Kukar, dalam kondisi hujan deras dan lapangan yang berlumpur.

Foto-foto mereka kemudian viral di akun Facebook Bubuhan Samarinda dan @infokukar. Pasalnya hujan tidak menyurutkan semangat nasionalis untuk tetap melaksanakan tugas.

Pembawa baki bendera, Alya Mujidah (15), bercerita, proses pengibaran bendera tersebut berlangsung lancar. Meski lapangan upacara sudah becek dan berlumpur, namun petugas upacara tetap melaksanakan kegiatan upacara dengan sempurna.

"Mulai pagi sudah hujan, sementara upacara dimulai pukul 08.00 Wita. Kondisi di lapangan memang sudah becek, tetapi tanggung jawab kami harus tetap selesai. Kami upacara di lapangan utama Kecamatan Sebulu yaitu Lapangan Kuning," kata Alya kepada Kompas.com, Jumat (18/8/2017).

Lapangan Kuning merupakan lapangan sepak bola yang berpusat di Desa Sebulu, Kecamatan Sebulu. Di kecamatan tersebut terdapat dua lapangan sepak bola, namun Lapangan Kuning merupakan lapangan utama dan selalu menjadi lapangan upacara 17 Agustus.

Kecamatan Sebulu merupakan kecamatan di Pedalaman Kutai Kartanegara. Untuk sampai ke sana, diperlukan waktu 2 jam perjalanan dari Ibukota Provinsi Kaltim, Samarinda.

"Lapangan ada dua, tapi Lapangan Kuning adalah pusatnya. Setiap tahun selalu di situ, dan bendera diserahkan oleh Bapak camat sebulu. Kami warga sebulu selalu merayakan upacara sendiri, jadi anak-anak Sebulu ada yang menjadi paskibra Sebulu ada pula yang terpilih menjadi Paskibra di Tenggarong Ibukota Kukar," ujarnya.

Pada saat melakukan gerak jalan, lanjut dia, tidak ada perasaan khawatir sama sekali. Meski kondisi jalanan sudah berlumpur, namun langkah gerak jalan tidak terasa berat. 31 orang pembawa bendera itu tetap melangkah tegak dan tidak ada yang merasa lelah atau masuk angin.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search