Perayaan HUT ke-72 RI masih menyisakan hal-hal menarik sampai saat ini. Selain pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono, baju adat yang digunakan para pejabat negaara menyita perhatian.
Memang ini adalah kali pertama, Presiden, Wakil Presiden, para menterinya, dan tamu undangan upacara kenegaraan memakai baju daerah. Salah satunya Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Menteri Luar Negeri wanita pertama Indonesia ini hadir di perayaan detik-detik Proklamasi menggunakan pakaian adat Yogjakarta.
"Aku bangga banget (bisa memakai baju adat). Indonesia juara. Indah melihat keberagaman, so colourful and rich," kata Retno LP Marsudi.
"Untuk pertama kalinya saya berusaha adat Jawa bersama dengan suami. Mas Agus kebetulan juga sudah ada busana Jawanya," lanjut dia.
Wanita yang pernah jadi Duta Besar RI untuk Norwegia ini menuturkan, persiapan untuk memakai baju daerah ke HUT ke-72 RI ini bukanlah hal sulit. Karena dirinya juga sudah sering menggunakan baju adat Nusantara di beberapa kesempatan.
"Persiapan praktis kok. Kan sudah sering banget pakai baju Nusantara. Enggak sampai sejam, 30 menit. Malah kurang, 15 menit," ucap Retno.
Retno lalu menceritakan bahwa kain Jawa yang ia kenakan saat hadir di Istana Merdeka memiliki arti penting baginya. Kain Jawa itu adalah pemberian sang ibu saat Retno hendak ditempatkan pertama kali sebagai diplomat di Australia.
"Satu hal yang membedakan adalah kain Jawaku. Itu diberi ibuku sejak aku akan berangkat penempatan pertama ke Australia (tahun 1990). Sudah diwiru oleh ibuku dan sampai sekarang wiru-an itu tidak pernah aku bongkar," imbuhnya.
Wiru yang dimaksud Retno adalah lipatan-lipatan pada kain Jawa. Sebenarnya ia diberi beberapa kain oleh ibundanya namun ia menjatuhkan pilihan pada kain warna cokelat dan hitam.
"Sudah lama kain ibuku tidak aku pakai. Maka aku pengin pakai untuk 17-an kali ini, ke Istana," ungkap Retno.
Wanita kelahiran Semarang, 27 November 1962 ini juga tampak memakai sanggul. Sayangnya, ia enggan mengungkap 'rahasia' pemakaian sanggul itu.
"Rahasia, he...he...he... Pokoknya bagus," tuturnya.
Retno mengaku tak kesulitan untuk mempersiapkan dirinya berdandan dan mengenakan baju tradisional Yogyakarta. Ia mengaku hanya butuh waktu sekitar 15 menit untuk mengenakan baju adat tersebut.
"Kan sudah sering pakai baju adat Nusantara," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar