
TIDAK terasa air mata menetes. Ini keharuan yang luar iasa, ketika kedatangan seorang sahabat yang sekian lama tidak bertemu; "Lebih dari tiga puluh tahun kita nggak jumpa, ya?" katanya setelah melepas pelukannya dari sang sahabat.
Bisa dibayangkan dalam waktu sekian lama, tidak berjumpa, tentu saja banyak sekali kisah hidup yang bisa dibagi berama. Berharap kisah hidupnya dipenuhi dengan kebahagian.
Namun kisah sang sahabat, tidak seperi yang diharapan. "Saya sudah berumah tangga lebih dari tiga puluh tahun, belakangan ini keluaraga kami goyah," ujarnya dengan nada tersendat.
Ini kisah, kayaknya memang nggak masuk akal. Bayangkan, sang istri yang sudah dikarunia anak empat dan sekian cucu, malah menyeleweng? Bisa ditebak juga, umurnya kan juga nggak muda lagi?
Lalu meneruskan kisahnya, dia dan istri mengaku sepanjang perjalan rumah tangga, hidupnya pas-pasan. "Ya, kalau susah memang dari dulu, tapi kenapa baru sekarang setelah tua bikin masalah?" katanya lagi, masih terbata-barta.
Ini kisah nyata dari sang sahabat, dan bisa diambil sebagai nasihat. Sudahlah, sahabat, setiap manusia memang mendapat bagian cobaan. Masih banyak kisah rumah tangga yang lebih pedih dari kita. Banyak pasangan di hari tua menuai cobaan. Malah berurusan dengan hokum, kalau bukan dirinya yang mendekam di penjara karena korupsi, ya anak cucu kena narkoba? Harta yang dibanggakan, akhirnya ludes.
Nah, sementara sang sahabat yang mengaku pas-pasan kan nggak kehilangan harta benda seperti pejabat yang kaya raya itu? Mereka kehilangan banyak sekali, termasuk harga diri dan moral!
Sang sahabat lama, meneteskan air mata, berdoa lirih; "Ya, Allah, mudah-mudahan istriku sadar, dan ampunilah dosa-dosa hamba." – massoes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar