Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejak 1993, banjir dan rob menjadi langganan warga Kelurahan Panggung Lor, Semarang Utara.
Akibatnya, tanah di daerah yang dikembangkan PT Tanah Mas ini tak laku dijual atau dijaminkan ke bank.
Sekarang situasi telah berubah.
Warga bisa sedikit bernafas lega karena wilayahnya tak tergenang air lama meski hujan turun deras.
Situasi ini buah kerja keras warga siang dan malam bersama-sama membersihkan drainase dan saluran.
Ketua Paguyuban Pengendalian dan Penanggulangan Air Pasang Panggung Lor (P5L), Hartoyo, menceritakan dulu Perumahan Tanah Mas masih dimiliki pengembang.
Setelah mulai terkena banjir dan rob, terbentuklah Koperasi Pompanisasi pada 1996 atas prakarsa pengembang.
Warga secara swadaya menanggulangi banjir di wilayah tersebut.
"Setiap warga ditarik iuran Rp 10 ribu/bulan. Sesuai perkembangan perubahan alam, tanah di sana terus turun. Kini sampai dua meter di bawah permukaan laut," ujar Hartoyo dalam sebuah diskusi di Star Hotel, Semarang, Senin (16/10/2017).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar