Minggu, 15 Oktober 2017

Kisah Ani, 32 Tahun Bersama THR Sriwedari

solo - Tahun 2017 bakal menjadi tahun terakhir Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari menghibur warga Solo. Di tahun yang ke-32, THR harus 'tutup usia'.

Selama itu pula Retnosari Aryani bekerja sebagai karyawan THR Sriwedari. Waktu yang cukup lama bagi seseorang bekerja di sebuah perusahaan.

Wanita berusia 57 tahun itu mulai bekerja dua bulan setelah THR pertama kali dibuka pada Maret 1985. Dia pun tak menyangka bisa bertahan dalam waktu selama itu.

"Semua kan karena kita seneng menjalaninya. Saya seneng bisa menyenangkan orang lain. Pulang larut malam juga seneng aja," kata Ani, panggilan akrabnya, saat dijumpai di THR Sriwedari.

Dia menceritakan awal berdirinya THR hanya menyediakan wahana permainan anak-anak, seperti komidi putar, perahu anak dan bom-bom car. Dua tahun berjalan, THR mulai mendirikan panggung hiburan khusus musik dangdut.

"Seperti Taman Ria di Monas, ini konsepnya sama, wahana permainan dan panggung musik. Tahun 1988 kita selang-seling dengan musik rock. Sampai 2001 kita tambah musik Koes Plus tiap Kamis, campur sari tiap hari Minggu," ujar dia.

Sejumlah artis dangdut ternama pernah tampil memukau warga Solo. Sebut saja Evie Tamala, Iis Dahlia, Rita Sugiarto, sampai Via Vallen. Musisi rock seperti Ahmad Albar juga pernah tampil di THR Sriwedari.

"Dulu itu jam empat sudah antrenya sampai Grha Wisata sana. Padahal jam lima baru buka," ujarnya mengenang.

Selain itu, THR juga memberi kesempatan musisi-musisi baru agar bisa mengembangkan bakatnya. Menurut Ani, band-band anyar diberi kesempatan mengikuti audisi agar mendapatkan jatah tampil pada jam utama.

"Ada yang mengajukan proposal. Ada juga yang denger-denger bagus kita undang ke sini. Band yang baru kita coba main siang hari. Kalau bagus nanti bisa dijadwalkan tampil malam hari," ucap warga Banjarsari, Solo itu.

Sebelum 31 Desember THR harus mengosongkan lahan. Bahkan pada 4 Desember, THR sudah dijadwalkan tutup. Sisa waktunya akan dimanfaatkan untuk mengangkut barang-barang yang ada di lokasi tersebut.

Di sisa waktu ini, dia mengaku belum memikirkan nasibnya ke depan. Justru dia berpikir untuk memberikan kado terakhir bagi rakyat penikmat THR.

"Belum tahu nanti mau gimana, saya kan memang seharusnya pensiun. Saya malah lebih fokus untuk bikin acara terakhir apa di sini," pungkasnya. (bgs/bgs)


Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search