"Jadi memang Fidelis dikabulkan permohonan cuti bersyaratnya mulai 15 Oktober atau hari ini," kata Penasehat Hukum Fidelis, Marcelina Iin, saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (15/10/2017).
Dia beralasan menanam pohon ganja untuk mengobati istrinya Yeni Riawati yang menderita penyakit syringomyelia. Meski sudah mengutarakan alasan dan hasil tes urine negatif narkoba, hukum tetap berjalan.
Fidelis resmi ditahan pada 19 Februari 2017 oleh BNNK Sanggau, Kalimantan Barat. Sepeninggalan Fidelis ke penjara, kondisi Yeni berangsur-angsur menurun dan dia meninggal pada 25 Maret 2017.
Foto: dok. Istimewa |
BNNK Sanggau tetap memproses berkas perkara Fidelis hingga sampai di pengadilan, pria berperawakan kurus ini dituntut 5 bulan penjara oleh jaksa. Dia bahkan dijatuhi oleh Majelis Hakim, vonis yang lebih berat dari tuntutan jaksa, yaitu 8 bulan pidana penjara serta denda Rp 1 miliar subsider sebulan kurungan.
Vonis delapan bulan penjara ini lebih besar dari tuntutan jaksa. Padahal dalam pertimbangannya hakim mengakui fakta bahwa Fidelis
Saat masa tahanannya hampir selesai, permohonan bebas bersyarat yang diajukan Fidelis dikabulkan oleh Kanwil Kemenkumhan Kalimantan Barat. Fidelis keluar bui dengan syarat wajib lapor sebulan sekali ke Lapas Sintang.
"Kegiatannya besok, kami akan lapor ke Lembaga Permasyarakatan Sintang, karena selama cuti bersyarat ini Fidel wajib lapor sebulan sekali. Setelah itu kami akan tanya infonya di sana kami harus bagaimana sampai masa hukumannya habis," terang kakak Fidelis, Yohanna kepada detikcom.
Keluarga serta teman-temannya menjemput pria beranak dua ini, setelah langkah kaki Fidelis melewati ambang pintu lapas. Teman-teman dari klub motor Komunitas Besi Tua (Kombest) membawakan motor Kawasaki Binter Merzy keluaran Tahun 1981, untuk ditumpangi Fidelis.
"Sama-sama di luar kita sekarang," ujar teman Fidelis sambil merangkulnya, terekam dalam video kebebasan Fidelis, seperti yamg diterima detikcom.
Foto: dok. Istimewa |
Dengan rompi kulit seragam Kombest dan helm setengah muka berwarna hitam, Fidelis tancap gas meninggalkan lapas. Tujuan pertamanya adalah makam sang istri, Yeni.
"Ya memang dia sempat diam, sempat melamun sambil melihat makam istrinya. Sedih memang karena peringatan 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari meninggalnya Yeni, Fidelis tidak bisa ikut kebaktian," jelas Yohanna.
"Tapi ada senangnya juga dia sekarang. Sewaktu-waktu kangen istrinya, bisa ziarah," sambung Yohanna.
(aud/nkn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar