Selasa, 28 November 2017

Kisah Paulo Dybala Ditendang dan Dipukul Gennaro Gattuso Sebelum Menjadi Bintang

BOLASPORT.COM - Setelah memecat pelatih Vincenzo Montella, AC Milan menunjuk mantan pemain mereka, Gennaro Gattuso, sebagai pelatih.

Meski tak punya banyak pengalaman melatih, ini bukan kali pertama Gattuso menangani sebuah tim.

Sebelum melatih tim junior Milan, Gattuso pernah menjadi nahkoda Palermo dan Pisa.

Di Palermo, Gattuso mengasuh Paulo Dybala, yang kini memperkuat Juventus.

Saat itu, musim 2013-2014, Gattuso masih berusia 35 tahun dan baru saja pensiun sebagai pemain satu tahun sebelumnya.

Adapun Dybala yang berusia 19 tahun, baru saja merasakan atmosfer sepak bola Italia.

<a style='color:#c1272d;text-decoration:none' href='http://bolasport.com/tag/gennaro-gattuso'>Gennaro Gattuso</a> merayakan keunggulan <a style='color:#c1272d;text-decoration:none' href='http://bolasport.com/tag/ac-milan'>AC Milan</a> atas Fiorentina dalam partai <a style='color:#c1272d;text-decoration:none' href='http://bolasport.com/tag/liga-italia'>Liga Italia</a> di Artemio Franchi, Florence, 10 April 2011.

(BACA JUGA: Kursi Pelatih AC Milan, Kuburan Pemain Top Liga Italia)

Palermo masih berada di kasta kedua Liga Italia, Serie B.

Hal menarik terjadi dalam sebuah sesi latihan, ketika Gattuso yang tergolong muda kadang ikut bermain bersama para anak asuhannya.

Gattuso dikenal sebagai gelandang yang tak kenal lelah dengan permainan keras.

Dybala pun menjadi target favoritnya.

"Gattuso membantuku berkembang pesat karena dia salah satu dari orang yang mau menendangku," ujar Dybala seperti dilansir BolaSport.com dari El Pais.

Dybala memang mendapatkan pelajaran langsung dari Gattuso.

Ia sering mendapatkan tendangan di paha, tinju di perut, dan tarikat kaus oleh Gattuso dalam latihan.

"Gattuso sering memberikan nasihat tentang bagaimana posisi yang tepat untuk menghindari benturan, tendangan, atau pukulan," kata pemain asal Argentina tersebut.

"Suatu hari dalam latihan, Gattuso menendangku cuma untuk mengajari bagaimana untuk mempertahankan diri," kenang Dybala.

Dybala mengakui kerasnya permainan fisik di sepak bola Italia adalah hal yang baru baginya saat itu.

Ia harus banyak berlatih di gym agar mampu dan terbiasa bertabrakan dengan lawan di lapangan.

Penyerang <a style='color:#c1272d;text-decoration:none' href='http://bolasport.com/tag/juventus'>Juventus</a>, <a style='color:#c1272d;text-decoration:none' href='http://bolasport.com/tag/paulo-dybala'>Paulo Dybala</a>, melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Lazio lewat titik penalty dalam laga TIM Supercup di Stadion Olympic, Roma, pada 13 Agustus 2017.
Penyerang Juventus, Paulo Dybala, melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Lazio lewat titik penalty dalam laga TIM Supercup di Stadion Olympic, Roma, pada 13 Agustus 2017.

ALBERTO PIZZOLI/AFP

(BACA JUGA: Tak Hanya Menang, Manchester City Mendominasi dengan Gaya)

Pelajaran dari Gattuso yang menjadi pelatihnya saat itu, diakui Dybala menjadi salah satu pelajaran terpenting dalam kariernya.

Sekarang, Dybala sudah menajdi bintang besar dan andalan timnas Argentina.

Sementara itu, Gattuso ditunjuk menjadi pelatih sementara AC Milan.

Kira-kira, apakah dua orang ini akan bersatu lagi sebagai pelatih dan pemain suatu hari nanti?

[embedded content]

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search