
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri Kurniawan
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Perjuangan untuk merebut kemerdekaan memerlukan pengorbanan harta maupun nyawa.
Jasa para pejuang dalam meraih kemerdekaan ini pun patut kita hargai.
Namun mirisnya, masih ada mantan pejuang atau veteran yang hidupnya masih memprihatinkan.
Seperti yang dialami oleh Thohir (89), seorang mantan pejuang di masa kemerdekaan dulu yang kondisinya hingga kini masih memprihatinkan.
Thohir tinggal di sebuah rumah gedek berdindingkan anyaman bambu, beralaskan tanah, dan atap rumah yang berlubang di segala penjuru.
Kondisi rumahnya bahkan bisa dikatakan tak layak lagi ditempati.
Ditemui di rumahnya, tepatnya di Dusun Pabelan I, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Thohir menceritakan betapa beratnya perjuangan para tentara dalam perang melawan penjajah kolonial Belanda di zaman perjuangan meraih kemerdekaan.
Pria kelahiran tahun 1928 ini pernah menjadi Pamong yang menangani administrasi di desa, namun juga turut membantu perang melawan penjajah kolonial saat agresi militer belanda tahun 1947.
Waktu itu, Yogyakarta menjadi ibu kota Republik Indonesia, dan Magelang juga menjadi jalan masuk Belanda ke Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar