
Laporan Fikar W.Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Novel "Siti Kewe" yang bercerita tentang kopi dan persoalan humanisme Gayo diluncurkan di Fakultas Kopi, Jakarta, Minggu (12/11/2017).
Novel ini juga menggugah membangun negeri dimana kopi sebagai unggulan utama.
Novel tersebut ditulis oleh Raihan Lubis, mantan jurnalis yang pernah lama bertugas di Aceh pada masa konflik.
Mengiringi peluncuran novel tersebut, diselenggarakan bedah novel, pembicara Win Wan Nur, aktivis Gayo yang bermukim di Bali, Yusradi Usman Al Gayoni, peneliti dari Gayo, dan Muhammad Hilmi Faiq, jurnalis Kompas yang pernah meliputi tentang Gayo.
Baca: Film dan Novel Kopi Siti Kewe Diluncurkan di Fakultas Kopi Jakarta
Penulis "Siti Kewe" Raihan Lubis merencanakan akan mengembangkan kisah novel tersebut dalam bentuk novel lainnya.
"Karakter dan kisah tokoh-tokohnya masih bisa diolah lagi menjadi karya tersendiri," kata Raihan yang kini bekerja sebagai juru bicara perusahaan MRT Jakarta.
Win Wan Nur menyebutkan, novel yang ada di Indonesia jarang sekali bercerita tentang daerah di luar pulau Jawa, terutama Gayo.
"Sedikit sekali literatur yang bercerita tentang Gayo, inilah yang membuat Gayo sedikit asing. Berbeda dengan daerah -daerah lainnya," kata Win Wan Nur mengawali diskusi yang dipandu Machfud Marzuki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar