Rabu, 21 Februari 2018

Kisah Dibalik Penyelidikan 1,6 Ton Sabu, `Banyak Anggota Mual Patroli Laut`

TIM Satgas khusus [Satgassus] gabungan Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya dan Bea Cukai Pusat berhasil mengungkap upaya penyelundupan 1,6 ton narkotika jenis sabu asal Taiwan yang disimpan dalam dalam nelayan berbendera Singapura di perairan Anambas, Kepulauan Riau, Selasa (20/2/2018). Hal ini tentu bukan perkara mudah.

Direktur Narkoba Polda Metro Jaya (PMJ), Kombes Suwondo Nainggolan, mengatakan penyelidikan ini berawal dari informasi yang diterima oleh Direktur Narkoba PMJ dan Kasubdit 2 Ditnarkoba PMJ terkait akan adanya kapal pengangkut narkoba yang memasuki wilayah Indonesia melalui Perairan Kepulauan Riau yang akan diturunkan di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten. Setelah Direktorat Narkoba PMJ berkoordinasi dengan Satgassus Polri, dibentuklah tim.

"Kemudian diteruskan dengan koordinasi oleh Direktur Narkoba PMJ kepada Satgassus Polri dan dibentuk tim berdasarkan Surat Perintah Tugas tanggal 5 Januari 2018," ujar Suwondo, Rabu (21/2/2018).

(Baca: Buwas : Pengungkapan 1,6 Ton Sabu Lanjutan Sebelumnya)

Penyelidikan dimulai dengan pemetaan garis pantai pada wilayah Tanjung Lesung, Banten, yang dapat digunakan untuk membongkar sabu dari kapal. Di mana para anggotanya menyamar menjadi bagian dari Dinas Pariwisata yang akan melakukan penelitian terkait pengembangan lokasi wisata. Ketika melaksanakan tugas ini, banyak terjadi hal-hal menarik.

"Hal yang paling menarik yaitu kita merayakan hari valentine dengan makan malam bersama yang dipimpin oleh AKBP Doni Alexander," ujar Suwondo.

Pada tanggal 15 Februari 2018 hasil koordinasi tim dengan sumber informasi, serta koordinasi lintas sektor dengan Bea Cukai dan perintah Kasatgassus Polri, tim berangkat menuju Batam. Kemudian enam orang terpilih menjadi Tim Tindak berada di Kapal Bea Cukai, dipimpin oleh Kompol Indra Wienny Panjiyoga.
Penyelidikan sebelumnya terkait pengungkapan 239,7 kg narkoba jenis sabu telah di release oleh Kapolri di gedung promoter Polda Metro. Kemudian dibentuklah satgas gabungan antara Bareskrim Polri, satgassus Polri dan Polda metro Jaya. Satgas gabungan ini siap melanjutkan penyelidikan dengan semangat. Meskipun banyak anggota yang mual hingga muntah ketika patroli laut.

Detik-detik menjelang tertangkapnya Kapal Target, Tim Advance di pimpin Kasubdit 2 Dit narkoba PMJ AKBP Dony Alexander, Sik, MH menunggu kegiatan seluruhnya dari pelabuhan. Lagi-lagi, terjadi hal unik pada penyelidikan kali ini.

"Hal-hal unik yang terjadi yaitu ketika kita mencari sinyal telepon satelit yang mana untuk mendapatkan sinyal harus menjauh dari gedung-gedung maupun sinyal elektromagnetik," ujar Suwondo.

Ia menambahkan, ketika ada beberapa kapal tertangkap radar, dengan segera Tim Satgas gabungan satgassus Polri, Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya menuju lokasi TKP. "Dengan menggunakan Speed Boat nomer lambung BC 70005 dan BC 20007 dari Bea Cukai gabungan Pusat, Bea Cukai Tanjung Balai Karimun dan Bea Cukai Batam yang memiliki kecepatan tinggi," tuturnya.

Sebelumnya diketahui sabu seberat 1.6 ton ditemukan oleh Tim Gabungan Satgassus Polri, bersama Direktorat IV Tipidnarkoba, dan Bea Cukai Pusat, pada Selasa (20/2/2018). Sabu tersebut ditemukan dalam 81 karung yang masing-masing karung berisi 20 kg sabu.

(cw2/sir)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search