
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hari ini, Selasa (6/3/2018) lewat Google Doodle, Google merayakan ulang tahun Gabriel García Márquez yang ke-91.
Lalu adakah yang bertanya, siapa dia sebenarnya hingga Google merayakan hari ulang tahunnya?
Berdasarkan biodata terjemahan berbahasa Indonesia yang ada di bukunya seperti Seratus Tahun Kesunyian ataupun Chronicle of a Death Foretold disebutkan bahwa Gabriel García Márquez atau yang lebih dikenal dengan Gabo lahir di Aracataca, Kolumbia, 6 Maret 1928.
Ia dianggap sebagai salah satu penulis penting abad ke-20 dan merupakan satu penulis berbahasa Spanyol terbaik.
Ia mengawali kariernya sebagai wartawan di harian Bogotá, El Espectador tahun 1955.
Karya besar pertamanya adalah Kisah tentang Orang yang Karam yang ditulisnya bersambung dalam sebuah surat kabar.
Tahun 1967 ia menyelesaikan sebuah novel berjudul One Hundred Years of Solitude atau yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi Seratus Tahun Kesunyian telah terjual lebih dari 10 juta eksemplar.
Novel ini disebut-sebut sebagai salah satu novel terbesar sepanjang sejarah dan menandai lahirnya sebuah genre realisme magis.
Pada tahun 1982 Gabo meraih Hadiah Nobel Sastra untuk novel-novel dan cerpen karyanya.
Ia meninggal 17 April 2014 di Meksiko setelah didiagnosa menderita kanker tahun 1990-an dan juga menderita demensia.
Selain Solitude, karya lainnya yang telah ia terbitkan seperti Big Mama's Funeral, Leaf Storm, No One Writes to The Colonel, In Evil Hour, Chronicle of a Death Foretold, dan yang lainnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar