Selasa, 20 Maret 2018

Kisah Cucu Menangis Semalaman Jelang Eksekusi Mati Zaini di Arab Saudi

BANGKALAN - Keluarga tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bangkalan, Zaini Misrin, yang dieksekusi di Arab Saudi mengaku memiliki firasat karena cucunya yang masih berusia enam bulan menangis semalaman sebelum dilakukan eksekusi itu.

"Sebelumnya anak saya tidak pernah menangis seperti ini, tapi Sabtu 17 Maret 2018 malam, dia nangis terus dan tidak bisa tidur, meski sudah diberi susu," ujar putra Zaini, Saiful Toriq, ketika ditemui di kediamannya di Bangkalan, Madura, Selasa (20/3/2018).

BERITA TERKAIT +

Awalnya, ia mengaku tidak memiliki pikiran bahwa akan dilakukan eksekusi mati kepada ayahnya, terlebih pada Sabtu siang juga masih bertukar informasi melalui telefon.

"Abah (ayah) sempat telefon dan saya bilang kalau umi (ibu) mau berangkat ke Arab Saudi. Kemudian abah juga minta tolong doanya dan bersabar karena pasti pulang. Namun, kenyataannya beda," ucapnya.

Selain itu, Zaini juga sempat bicara dengan anak bungsunya, Mustofa Kurniawan, dan mengabarkan informasi sama bahwa ibunya berangkat ke Arab Saudi untuk kembali bekerja setelah cuti sekitar tiga bulan di kampung halaman.

"Kami hanya bicara 1-2 menit dan tidak bisa lama-lama karena takut diketahui polisi Arab Saudi," kata pemuda 19 tahun tersebut.

Lantas, keesokan harinya, Minggu 19 Maret 2018, keluarganya mendapat kabar dari pemerintah telah dilakukan eksekusi terhadap ayahnya, termasuk mendapatkan kiriman foto dari sang paman bergambar makam ayahnya.

Pemerintah Arab Saudi telah mengeksekusi Zaini Misrin di Makkah pada Minggu pukul 11.30 waktu setempat atau pukul 15.30 WIB. Zaini Misrin (53) asal Bangkalan, Madura, yang bekerja sebagai sopir di Arab Saudi ditangkap oleh polisi setempat pada 13 Juli 2004, yang dipenjara dan dihukum mati atas tuduhan membunuh majikannya yang bernama Abdullah bin Umar Muhammad Al Sindy.

(put)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search