:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2079468/original/054666200_1523542849-IMG_20180412_215000.jpg)
Liputan6.com, Kendari - La Ugo (30), seorang nelayan, hilang secara misterius saat menyelam di Pelabuhan Perikanan Samudera, Teluk Kendari, Rabu (11/4/2018) sekitar pukul 15.05 Wita. Rekannya melaporkan, korban diduga tenggelam dan hilang saat menyelam di bawah kapal.
Menurut rekan korban bernama Andi, nelayan asal Mandar, Sulawesi Selatan, itu membersihkan baling-baling kapal yang kotor. Hanya berbekal kacamata selam, korban nekat menyelam dengan membawa sebilah pisau.
Sekitar 24 jam setelahnya, sekitar pukul 15.02 Wita, La Ugo ditemukan sudah menjadi jenazah, Kamis (12/4/2018).
Awal ditemukan, La Ugo dilihat oleh salah seorang warga yang berada di sekitar TKP. Jasad La Ugo terapung-apung tepat di sisi sebuah kapal penangkap ikan.
Meskipun sudah sehari diduga berada di dalam laut, tubuh korban belum terlalu membengkak. Malah, kacamata selam milik korban masih utuh terpasang.
Padahal, sejak mendapat laporan, Kantor Search and Rescue (SAR) Kendari langsung menurunkan 12 orang tim penyelam. Dua orang penyelam dengan peralatan lengkap sudah menyisir sejumlah lokasi di teluk sejak kejadian.
"Kita turunkan tim penyelam, kita upayakan hingga korban ditemukan," ujar Kepala Kantor SAR Kendari, Djunaidi, melalui Humas Wahyudi, dikonfirmasi sehari sebelumnya.
Awalnya, usaha tim SAR mengobok-obok dasar Keluk Kendari pada hari pertama seperti tak membuahkan hasil. Air teluk yang keruh ditambah lumpur di dasarnya, menyulitkan upaya pencarian.
Sekitar empat jam hilang, ternyata kondisi La Ubo sudah diprediksi salah seorang tokoh masyarakat di wilayah itu. Saat ditemui di kediamannya, Ramli, pria yang sudah beruban itu, mengungkapkan sebuah kisah mistis yang dipercaya sejumlah nelayan di sekitar.
"Kalau korban ditarik oleh penjaga laut, dia (korban) akan kembali itu," ujar Ramli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar