TRIBUNNEWS.COM - Seorang netizen dengan akun Facebook bernama Reez membagikan kisah dan memeringatkan orang lain agar tidak merusak meteran listrik seperti yang ia dan keluarganya lakukan, Senin (9/4/2018).
Dilansir Tribunnews.com dari World of Buzz pada Rabu (11/4/2018), pasalnya Tenaga Nasional Berhad (TNB) atau perusahaan listrik di Malaysia tersebut berhasil menemukan kejanggalan yersebut dan menampar keluarga tersebut dengan denda yang sangat besar.
BACA: Alasan Wanita Selingkuh di Luar Dugaan, Ternyata Ini yang Mereka Cari
"Dua tahun lalu, keluarga kami memasang 'alat penghemat listrik' pada meteran yang ilegal. Lalu tagihannya turun dari 400 Ringgit Malaysia (sekitar Rp 1,4 juta) menjadi sekitar 100 Ringgit Malaysia (sekitar Rp 355 ribu) perbulan," ungkapnya.
"Sekitar sebulan lalu, pekerja dari TNB datang untuk memeriksa meteran kami dan mengatakan, 'penggunaan listrik tidak relevan'. Mereka kemudian memberikan kami panggilan setelah mengetahui bahwa kami melakukan sesuatu pada meteran," tambahnya.
Menurutnya, pihak TNB menghitung ulang berapa banyak yang harus mereka bayar dan keluarkan untuk penggunaan listrik.
Reez kemudian diberitahu bahwa dia harus menyelesaikan berapapun angka yang muncul dari TNB dalam waktu tiga hari.
"Kami berspekulasi bahwa jumlahnya hanya akan berkisar antara 1000 Ringgit Malaysia (sekitar Rp 3,5 juta) atau 2 ribu Ringgit Malaysia (sekitar Rp 7 juta)," katanya.
"Setelah sebulan, kami diberiathu bahwa jumlah yang harus dibayarkan adalah 8,859 Ringgit Malaysia (sekitar Rp 31 juta). Hal tersebut mengejutkan keluarga kami. Jumlah yang dikutip tidak dapat dikurangi dan tidak akan ada negoisasi, menurut staf,"
"TNB kemudian memberi tahu kami bahwa jumlahnya dapat dikurangi, tetapi kami harus memberikan bukti bahwa rumah itu tidak dihuni. Namun, kami harus membayar jumlah awal terlebih dahulu, sebelum kami dapat pergi ke pengadilan untuk mengajukan banding atas penurunan harga. Juga, tidak ada jaminan bahwa harganya akan berkurang," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar