SERANG - Kudroni (38) terpaksa menghabiskan hari-harinya selama 15 tahun di gubuk seadanya yang berada di belakang rumahnya di Kampung Kadu Manggu, Desa Seat, Kecamtan Petir, Kabupaten Serang. Sarung lusuh digunakan untuk pelindung badannya melawan dinginnya malam.
Gubuk berukuran 2x2 dengan beratapkan asbes, beralaskan tanah, berdindingkan terpal bekas menjadi pelindungnya setiap hari dari panas dan hujan.
(Baca Juga: Ujang Akhirnya Bebas Setelah 17 Tahun Hidup Terpasung)
Aktifitas makan, minum, buang air besar pun dilakukan bapak satu orang anak di ruangan tersebut. Bau tak sedap, lembabnya ruangan menjadi temannya untuk menghabiskan hidupnya.
Kebebasan Kudroni terbelenggu semenjak mengalami gangguan kejiwaan pada 2003. Kaki sebelah kanannya terpaksa dipasung menggunakan batang pohon agar tidak menyakiti badannya sendiri.
Kondisi Kudroni yang Dipasung Selama 15 Tahun (foto: Rasyid Ridho/Sindo)
Anak pertama dari empat bersaudara pasangan Juhdi dan Jubaidah tersebut kerap mengamuk jika dibiarkan bebas. Perabotan rumah tangga seperti piring, gelas, kaca jendela, pintu dan yang lainnya kerap dirusak Kudroni.
Ayah Kudroni, Juhdi (61) mengatakan, anaknya mengalami gangguan jiwa sejak bekerja di perusahaan pengolahan ikan tuna di daerah Muara Baru, Jakarta.
"Awalnya Kudroni ngikut kerja sama mamangnya di pabrik ikan tuna di Jakarta. Pas pulang suka ngelamun, murung," kata Juhdi ditemui di kediamannya, Selasa (3/4/2018).
"Dulu dia ini rajin, sopan, ibadah enggak ketinggalan. Kita juga bingung kenapa bisa kaya gini (sakit jiwa)," tambah buruh serabutan tersebut.
(Baca Juga: Penderita Gangguan Jiwa di Sukabumi 4 Tahun Hidup Terpasung)
Berbagai cara dilakukan pihak keluarga untuk kesembuhan anaknya dan dapat terbebas dari pasungan, mulai dari pengobatan tradisional, hingga secara spiritual. "Dibawa ke dukun, ke rumah sakit sudah. Tapi, tetap enggak sembuh," keluhnya.
Saat ini, pihak keluarga hanya bisa pasrah melihat keadaan Kudroni yang semakin kurus. Makanan yang diberikan oleh orangtuanya kerap dibuang. "Setiap hari dikasih makan, tapi gitu suka dilempar," tuturnya.
(fid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar