Perjalanan karier pria yang akrab disapa Teddy berjalan cukup apik. Kariernya di Astra dimulai di tahun 1968 sebagai sales alat berat hingga di puncaknya menjadi Direktur Utama Astra.
Selepas dari Astra, ia mendirikan perusahaan sendiri yaitu Triputra Group yang bergerak di beberapa bidang seperti karet olahan, batu bara, perdagangan, manufaktur, dan agribisnis pada 1998.
Keputusannya membuat perusahaan sendiri tidak terlepas untuk mencari kesibukan selepas pensiun. Selain itu, ia juga memiliki tujuan untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia dengan memberikan bantuan dan beasiswa kepada ribuan mahasiswa tingkat Strata 1.
Melalui Yayasan Pelayanan Kasih (PK) A & A Rachmat, ia memberikan beasiswa kepada ribuan mahasiswa, ia berharap kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia bisa lebih baik lagi. Dengan begitu, ekonomi Indonesia ke depan bisa lebih baik.
Selain fokus pada pendidikan, Yayasan PK A & A Rachmat juga fokus pada bantuan kesehatan dengan mendirikan balai pengobatan, bantuan kursi roda, operasi katarak, bantuan tempat tidur pasien, hingga pemberian kaca mata untuk anak-anak dan guru-guru.
Dalam bantuan sosial lainnya, yayasan milik Teddy juga dalam beberapa kesempatan mengulurkan tangan meringankan penderitaan korban bencana di beberapa lokasi, antara lain gempa di Yogyakarta, Nabire, Padang, Banda Aceh, Nias, Wasior, Mentawai, hingga saat Gunung Merapi meletus.
Yayasan A & A Rachmat juga menjalin kerja sama dengan 120 panti asuhan di berbagai daerah di Indonesia, antara lain Jabodetabek, Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, hingga Papua. Saat ini, berhasil menyantuni 6.759 anak yatim piatu.
Berikut petikan wawancara khusus detikFinance dengan Teddy, Kamis (29/3/2018). (ara/ang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar