Rabu, 21 Februari 2018

Kisah Jokowi deg-degan takut ditembak roket di Afghanistan

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo berkunjung ke Afghanistan pada akhir Januari lalu. Padahal beberapa hari sebelum kedatangan Jokowi, sapaannya, teror bom mengguncang negara itu.

Tepat hampir sebulan setelah melakukan lawatan ke sana, Jokowi berbagi cerita soal perjalanannya saat itu. Dia pribadi sempat dihinggapi rasa khawatir menginjakkan kaki pertama kali di Afghanistan. Jantungnya sampai berdebar-debar saat turun dari pesawat di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan.

Jokowi menceritakan, pada Januari kemarin, dirinya melakukan kunjungan kerja ke lima negara, yakni Sri Lanka, India, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan. Namun, rencana melawat ke Afghanistan nyaris batal akibat serangan bom beruntun di negara tersebut.

"Tapi waktu turun pesawat saya deg-degan. Gimana enggak? Di kanan, kiri bukit, kalau diroket, selesai," jelasnya saat memberikan sambutan dalam acara zikir kebangsaan dan peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional I Majelis Dzikir Hubbul Wathon di Gedung Serbaguna 2, Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (21/2).

Sebenarnya, kata Jokowi, sebelum keberangkatan dilakukan dirinya sudah banyak mendapatkan masukan dari anak buah agar tak berangkat. Namun, dia memilih memastikan segara informasi yang beredar tentang kondisi Afghanistan dengan menghubungi langsung Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.

"Lalu beliau (Ashraf Ghani) bilang, Presiden jangan khawatir, saya jaminannya selama Presiden Jokowi di Kabul. Itu Presiden sendiri yang menjamin," cerita Jokowi.

Berbekal jaminan itu, Jokowi memutuskan berangkat. Tapi sebelum betul-betul terbang ke Afghanistan, Jokowi meminta kepada Ashraf Ghani untuk mempersiapkan mobil antipeluru, tank dan pesawat khusus untuk mengawal dirinya selama berada di Afghanistan. Ashraf Ghani kemudian menyanggupi dan berjanji menyediakan seluruh permintaan Jokowi.

"Setelah tiba di Afghanistan, sebelum ke Istana saya ke ruang tunggu disambut Wakil Presiden. Di sana, Wakil Presiden kemudian mengatakan ada permintaan dari Presiden Ashraf Ghani agar saya tak naik panser," kisah Jokowi.

"Waduh. Saya pikir dua menit, tiga menit, resiko enggak ini? Tapi ya saya Bismillah. Karena biar memberikan image baik pada Afghanistan. Lalu saya ke Istana melewati gang-gang dengan mobil Mercy. Di gang-gang ada tank-tank yang mengawasi. Alhamdulillah saya aman sampai Istana," sambungnya.

Jokowi mengatakan, Afghanistan memang dilanda bom sebelum dirinya berkunjung ke sana. Pada 21 Januari 2018, bom mengguncang negara tersebut hingga menewaskan 20 orang. Lalu pada 27 Januari 2018, ada 103 orang tewas akibat aksi bom.

Meski bom beruntun tersebut terjadi, Jokowi tak patah arang untuk melawat ke Afghanistan. Sebab, Jokowi ingin membalas kunjungan yang dilakukan Ashraf Ghani dan istrinya pada 2017 lalu.

"Banyak yang menyarankan saya agar tak ke sana tapi Presiden Ashraf Ghani tahun lalu ke Indonesia, lalu Ibu Negara Rula Ghani juga ke Indonesia. Lalu dari ulama-ulama dari Afghanistan, 35 orang ke Indonesia. Untuk apa? Dalam pertemuan dengan ulama, mereka menyampaikan kelihatannya Indonesia yang hanya bisa menyelesaikan sengketa dengan kelompok-kelompok yang bersengketa," ucap Jokowi. [lia]

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search