Kesiapan Prabowo maju Pilpres disampaikan di Rakornas Gerindra yang digelar di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4/2018). Majunya Prabowo jadi capres setelah diberikan mandat oleh partainya.
"Saya menerima keputusan ini sebagai suatu penugasan, suatu amanat, suatu perintah, dan saya menyatakan siap melaksanakannya," kata Prabowo dalam pidatonya.
Tak jauh sebelum siap nyapres, Prabowo disebut-sebut dilobi utusan Jokowi yakni Luhut Binsar Pandjaitan untuk membahas posisi cawapres. Namun, Prabowo menolak tegas tawaran itu.
"Beliau (Prabowo) sampaikan kepada saya, beliau menjawab 'Itu tidak mungkin, tidak mungkin'," kata Presiden PKS Sohibul Iman di sela acara senam dan jalan sehat dalam rangka Milad PKS yang ke-20 di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (15/4).
Hal serupa juga disampaikan Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Rommy). Menurut versi Rommy, utusan Prabowo bertemu Jokowi untuk menanyakan kepastian Prabowo dipilih jadi cawapres.
"Utusan Prabowo. Saya nggak bisa sebut. Intinya orang itu diutus untuk menanyakan kemungkinan Prabowo digandeng oleh Pak Jokowi," ungkap Rommy saat berbincang dengan detikcom.
Penjelasan yang disampaikan Rommy pun ditentang Gerindra. Waketum Gerindra Fadli Zon menilai Rommy sok tahu.
"@MRomahurmuziy urus partai n capresnya sendiri sj jgn sok tau," imbuh Fadli dalam akun Twitter-nya @fadlizon.
Kini, tugas besar menanti Prabowo yaitu mencari koalisi dan cawapres 2019. Akankah Prabowo dapat mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019?
(dkp/fjp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar