Melepas pendidikan yang sudah ditekuni selama tujuh tahun, pria bernama Huang Xiaobin tersebut malah mencoba peruntungan menjadi tukang roti.
Huang mulai tertarik dengan dunia bakery ketika menonton acara 'Paul Hollywood's Bread'. Tak sekadar terinspirasi untuk bisa membuat roti, Huang bahkan rela meninggalkan kuliah untuk benar-benar menekuninya sebagai bisnis.
Padahal ia adalah seorang murid berprestasi lulusan College of Medicine of Zhejiang University dan sudah dalam tahun akhir mengejar gelar S3.
Huang Xiaobin. Foto: Huangzhou Daily |
"Aku belajar obat-obatan karena aku suka riset. Aku masih menyukai apa yang aku pelajari waktu itu. Tapi ketertarikanku tidak lagi sejalan dengan riset sains. Mengenai gelar doktor, aku bahkan tidak lagi menginginkannya," katanya kepada Hangzhou Daily.
Baca Juga: Kisah Wanita yang Sukses Bisnis Sewakan Kucing Peliharaan Demi Biaya Hidup
"Setelah tujuh tahun belajar, aku perlahan kehilangan minat untuk belajar kedokteran ketika aku menyadari semakin kuat kamu mengejar sebuah gelar, semakin banyak batasan yang kamu hadapi. Membuat roti sangat menyenangkan dan memiliki toko roti membuatku merasa punya istana sendiri," ungkap Huang Xiaobin kepada South China Morning Post.
Meski bisa dengan mudah melepaskan kuliah S3, Huang mengalami banyak kendala saat belajar dan berbisnis roti. Apalagi orang-orang di sekitarnya tidak mendukung keputusan itu. Orangtua Huang pun menentang mimpi barunya ini dan mengatakan Huang hanya membuang waktu.
"Mereka yang lulusan SMP boleh membuka toko roti, tapi anakku sudah punya gelar master," kata ibu Huang.
Roti hasil kreasi Huang Xiaobin. Foto: Huangzhou Daily |
Demi passion, Huang tidak mengindahkan perkataan orangtua dan teman-temannya. Apalagi menurutnya membuat roti pun memerlukan ilmu kimia dan biologi sehingga ia tetap bisa menerapkan ilmu akademis yang telah dipelajari selama tujuh tahun.
"Tidak masalah kamu ada di tingkat kehidupan mana, jika kamu melakukan apa yang benar-benar kamu ingin lakukan, itu tidak akan membuang waktu dan tidak harus dikasihani," tutur Huang.
Baca Juga: 7 Kisah Inspiratif ini Akan Membuatmu Merasa Malu Jika Mengeluh Soal Hidup
Huang akhirnya membuka bisnis roti di 2015. Awalnya ia mengaku kesulitan melakukan penjualan selama tiga bulan pertama. Bahkan pekerja toko sampai pernah membakar semua persediaan untuk satu hari karena tak ada pembeli. Sampai suatu hari seorang blogger terkenal mencoba dan mengunggah roti Huang di media sosial. Sejak saat itu, bisnisnya pun meningkat.
Kini ia bisa memproduksi 300 roti tawar sehari. Huang pun punya proyek baru yakni menyediakan roti sehat ke dua sekolah dasar di kotanya.
"Aku belum menghasilkan banyak uang karena aku tidak pandai bisnis. Tapi aku punya banyak pengalaman yang akan membantuku di masa depan," ungkap Huang. (hst/hst)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar