Jumat, 06 April 2018

Penggalan kisah nyata di balik film Terbang Menembus Langit

Pemain, sutradara, dan produser film Terbang: Menembus Langit saat sesi wawancara

Pemain, sutradara, dan produser film Terbang: Menembus Langit saat sesi wawancara | Andreas Yemmy /Beritagar.id

Melalui karya terbarunya, sutradara Fajar Nugros berusaha mengungkapkan keresahannya terhadap kondisi masyarakat saat ini. Terbang Menembus Langit mengisahkan turun-naik kehidupan seorang warga keturunan Tionghoa.

Fajar mengakui, pemilihan cerita perjalanan hidup Onggy untuk diangkat menjadi film garapannya kali ini bukan tanpa alasan. "Setiap film maker pasti punya kegelisahan sendiri. Aktor, sutradara, ataupun seniman yang memperhatikan kondisi di sekitar, tidak bisa dihindari karya-karya mereka akan terpengaruh oleh situasi sosial dan kondisi yang ada," tutur Fajar saat menyambangi Beritagar.id bersama beberapa pemain film Terbang Menembus Langit.

Lewat film ini, Fajar ingin menyuguhkan hiburan yang sekaligus bisa memotivasi penonton. "Film ini tuh sebenarnya paket lengkap. Ada sejarah, komedi, drama, dan percintaan," jelas Susanti Dewi, produser film Terbang Menembus Langit.

Film biopik dan periodik

Film Terbang bercerita tentang sosok Onggy, seorang warga negara Indonesia keturunan Tionghoa yang berasal dari Tarakan, Kalimantan. Perjuangan Onggy dalam bertahan hidup di tengah gempuran diskriminasi saat itu hingga akhirnya bisa meraih kesuksesan digambarkan dengan dramatis dalam cuplikan trailer film ini.

Dalam film Terbang, Onggy ditampilkan sebagai sosok yang gigih dalam menekuni pekerjaannya meski berulang kali ditempa kegagalan dan nyaris membuatnya kehilangan orang yang dicintainya.

Turun naik perjalanan Onggy dan istrinya, Candra dalam bertahan hidup selama era Orde Baru, tahun 70-an hingga 90-an menjadi gimmick bagi Laura Basuki, Marcel Darwin, Erick Estrada, Delon Thamrin, dan Dayu Wijanto untuk mau ambil bagian dalam film periodik pertama di Indonesia ini.

Marcel Darwin mengaku, jalan cerita film tersebut yang akhirnya membuatnya memutuskan ikut ambil bagian dalam film Terbang, "Pesan film ini tuh bagus banget. Film ini mengajarkan bagi kalian yang nggak pantang menyerah, keberuntungan akan datang pada kalian," papar Marcel.

Pemain film Terbang berpose untuk Beritagar.id usai sesi wawancara

Pemain film Terbang berpose untuk Beritagar.id usai sesi wawancara | Andreas Yemmy /Beritagar.id

Memerankan tokoh yang masih hidup sempat memberikan tekanan tersendiri bagi Laura Basuki saat berakting. Namun ia mengaku, dukungan keluarga Pak Onggy dan Bu Candra, serta tim film sangat membantunya.

"Kami dikasih persiapan satu bulan sebelum syuting untuk riset, ketemu dengan Pak Onggy, dan reading. Sebenarnya, main film biopik tuh ada kelebihannya karena bisa meriset langsung dari orangnya. Deg-degan juga sih waktu ditonton. Tapi ya fase itu sudah lewat. Mereka sudah melihat hasilnya dan happy juga," cerita Laura.

Dukungan Pak Onggy dan keluarga besarnya tampak saat pengambilan gambar film. "Keluarga Pak Onggy sangat mendukung. Pada saat kami syuting di Tarakan misalnya, Pak Onggy sempat datang. Dan di Surabaya juga beberapa keluarganya sempat mampir karena di dua lokasi itu kan memang masih ada keluarga mereka," cerita Santi.

Proses penggarapan cerita

Tidak mudah bagi Fajar untuk meyakinkan sosok Onggy untuk menyetujui kisahnya diangkat menjadi film layar lebar. "Selama saya berinteraksi dengan orang-orang keturunan Tionghoa, saya merasa mereka sangat tertutup. Termasuk juga dengan Pak Onggy yang merasa tidak percaya diri. Tapi, saya meyakinkan Pak Onggy bahwa kisah hidupnya ini penting untuk diangkat menjadi cerita," cerita Fajar.

Setelah menempuh jalan panjang meyakinkan si empunya cerita hidup, Pak Onggy, akhirnya Fajar dan Santi mendapat lampu hijau dari Pak Onggy untuk menggarap cerita hidupnya menjadi karya film layar lebar.

Ihwal cerita film Terbang, Fajar dan Susi mengaku bahwa sebagian besar cerita film ini diambil dari kisah nyata hidup Pak Onggy. Namun memang, ada sedikit "bumbu" fiksi yang dibubuhkan dalam film untuk membuat cerita semakin hidup dan dinamis.

"Sebenarnya, semua ceritanya adalah kisah nyata Pak Onggy. Cuma, memang ada beberapa tokoh fiksi yang kami hadirkan dalam film. Misalnya nih, tokoh Pak Onggy pernah mengalami fase hidup menjadi anak kos sekamar berempat. Peristiwa itu nyata, yang saya ubah hanya tokoh kawan-kawannya yang berasal dari berbagai suku dan agama," jelas Fajar.

Film Terbang Menembus Langit rencananya akan ditayangkan pada 19 April serentak di seluruh bioskop di Indonesia.

[embedded content]

Terbang: Menembus Langit Official Trailer | Tayang Di Bioskop 19 April 2018 /demi istri production

Catatan redaksi: Beritagar.id merupakan mitra media film Terbang Menembus Langit

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search