Minggu, 15 Mei 2016

Akhir Kisah Sang Gembong di Tapung Hilir

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Fernando Sihombing

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Tewasnya Santoso dikeroyok ratusan warga di Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir mendapat perhatian dari sahabatnya. Seorang pria yang mengaku pernah bersahabat dengan Santoso, prihatin dan sedih.

Pria yang meminta identitasnya disembunyikan ini tampak serba salah menyikapi sahabatnya wafat secara tidak wajar, Minggu (15/5/2016). Sebagai sahabat, ia sedih. Namun satu sisi, ia tak bisa menyalahkan emosi ratusan warga.

"Ya gimana pula. Mukuli anak orang suka-sukanya aja. Siapa yang nggak naik darah," kata pria yang mengaku dahulu pernah bersama Susanto melakukan kejahatan. Adapun aksi kejahatan itu kebanyakan perampokan.

"Dia (Ilham, panggilan Santoso) itu sudah keluar masuk penjara. Tapi nggak jera juga," ujar pria ini. Sepengetahuan pria ini, korban memiliki beberapa pucuk senjata api. Ia sendiri tak tahu dari mana senjata itu didapat Santoso.

Pria ini mengaku, Santoso dikenal paling nekad dan sadis di kelompoknya. Beraksi di lintas provinsi dan tak segan-segan melukai korbannya.

Pria yang sudah lama meninggalkan dunia hitam ini hanya berharap, keluarga korban diberi kekuatan dan ketabahan. Ia terakhir bersama dengan Santoso sekira tahun 2013 silam. Setelah itu, ia dan Santoso tidak pernah berkomunikasi lagi.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search